Setelah membaca artikel tentang strategi SEO on page part 1 yang membahas mengenai url, heading, alt text, kita akan melanjutkan bagaimana cara optimasi SEO pada halaman website kita.
Jika Anda membuka artikel ini pertama kali dan belum memahami definisi atau penggunaan cara optimasi yang termuat dalam artikel ini, ada baiknya Anda membaca artikel Perbedaan SEO on page dan off page ini terlebih dahulu.
Pada artikel kali ini kita akan memuat pembahasan mengenai optimasi seo on page dimana beberapa hal diantaranya berupa pengoptimalan pada page speed, internal link dan konten dari sebuah halaman bekerja, bagaimana cara optimasinya simak penjelasannya dibawah ini.
Optimasi SEO Melalui Page Speed
Gambar 1. Contoh pengecekan page speed
Page speed adalah salah satu komponen penting utama dalam mengoptimalkan sebuah website, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap dilanjutkan atau tidaknya audience ketika membuka website kita.
Dilansir dari artikel Developer Google dan SEMrush ada beberapa hal yang bisa dijadikan sebuah insight dalam optimasi page speed dalam SEO on page, beberapa diantaranya sebagai berikut.
Menggunakan hosting yang cepat
Pastikan Anda menggunakan layanan hosting yang baik dan cepat, penggunaan hosting yang buruk dapat mempengaruhi kecepatan loading website Anda menjadi lambat, sehingga pemilihan penyedia hosting menjadi salah satu faktor sederhana yang bisa membantu page speed Anda.
Optimasi Pada Gambar
Dengan menggunakan format gambar yang sesuai, kita bisa membantu mengoptimalkan kinerja dari website kita, umumnya format gambar yang direkomendasikan adalah JPEG atau WebP, pastikan juga Anda memiliki ukuran resolusi layar yang sesuai dengan tampilan website.
Kemudian Anda juga bisa mengaktifkan kompresi Gzip di server yang fungsinya untuk mengkompres file CSS, JavaScript dan HTML, sehingga ukurannya lebih kecil dan bisa memuat halaman lebih cepat.
Optimasi CSS dan Javascript
Dalam penulisan kode untuk CSS dan JavaScript kita bisa menghapus spasi, komentar dan karakter yang tidak diperlukan dari file CSS dan JavaScript, hal ini akan mengurangi ukuran file dan waktu muat dari halaman website.
Walaupun berukuran lebih besar tetapi versi original dari kode tersebut lebih mudah dibaca oleh developer, tetapi jika kita mencoba melakukan optimasi diatas kekurangannya akan sedikit sulit dibaca oleh developer tetapi lebih mudah diproses oleh komputer.
Gunakan Browser Caching
Penggunaan browser caching ini akan menyimpan sementara data dari halaman web pada browser milik audience, sehingga ketika mereka kembali ke halaman website, maka akan prosesnya loadingnya lebih cepat.
Hal ini dikarenakan ketika audience memasuki halaman kita, maka browser mereka akan menyimpan banyak elemen seperti gambar atau file CSS, maka dari itu dengan penggunaan browser caching ini, browser milik audience tidak perlu melakukan request sebanyak sebelum mereka membuka website kita.
Untuk mengaktifkan browser caching, terutama bagi pengguna WordPress, Anda bisa menggunakan plugins seperti W3 Total Cache atau WP Rocket.
Lalu bagaimana kita menilai untuk sebuah website bisa dikatakan memiliki page speed yang baik? Anda bisa menggunakan beberapa tools berikut Google PageSpeed Insight, WebPage Test, SEMRush Site Audit.
Optimasi SEO Melalui Page Internal Link
Gambar 2. Contoh penggunaan internal link
Apakah Anda sering melihat pada halaman sebuah artikel memiliki atau ditautkan terhadap artikel lain melalui sebuah link seperti gambar diatas? Atau memasukkan sebuah link artikel lain dengan cara seperti bagian “baca juga” di bawah ini?
Baca Juga : Optimasi SEO on page Part 1 : URL, Heading, Alt Text
Harus Anda ketahui Google menggunakan link sebagai sinyal mereka untuk menentukan relevansi dari sebuah halaman dan mencari halaman lain untuk di Crawl, salah satunya bisa melalui link yang berada pada satu artikel ke artikel lainnya.
Lantas best practice seperti apa yang bisa dilakukan dalam penggunaan internal link tersebut? Simak beberapa kutipan artikel dari Developer Google dan SEO Power Suite dibawah ini,
Relevansi dan Konteks
Pastikan bahwa internal link yang Anda buat relevan dengan konten halaman saat ini. Internal link sebaiknya mengarahkan pembaca untuk mengetahui topik-topik yang saling berkaitan di halaman lain melalui artikel yang sedang mereka baca.
Selain relevansi, konteks dalam bahasan juga memiliki peran dalam penempatan internal link, pastikan ketika Anda memasukkan internal link paragraf atau kalimat sesuai dengan konteks pembahasan di artikel yang dijadikan internal link tersebut.
Menggunakan Keyword Di Anchor Text
Penggunaan anchor text pada kata kunci juga salah satu optimasi untuk internal link di SEO, dimana internal link sendiri bisa bertindak mirip dengan backlinks, sehingga ketika kita menggunakan ketentuan yang relevan pada anchornya maka hal tersebut bisa membantu untuk meningkatkan relevansi dari topik yang sedang dibahas.
Gunakan Internal link untuk support keyword yang memiliki volume pencarian rendah
Ketika volume keyword dalam pencarian tergolong rendah, maka artikel yang memuat kata kunci tersebut akan semakin jarang dan sulit muncul pada hasil pencarian Google, maka dari itu disarankan untuk keyword-keyword dengan volume pencarian yang rendah bisa dibantu oleh internal link dari artikel yang memiliki volume pencarian tinggi.
Harapannya halaman artikel dengan pencarian keyword bervolume rendah tersebut dapat dibaca oleh audience dan terbantu untuk mendapatkan indexing dari bot milik google.
Optimasi SEO Melalui Page Konten Halaman
Gambar 3. Contoh struktur konten halaman
Walaupun secara strategi penerapan optimasi SEO on page terbilang cukup kompleks dan banyak ketentuan yang bisa diikuti, tetapi perlu kita ketahui bahwa isi konten dari halaman tersebut nantinya tetap akan dibaca oleh manusia asli, sehingga dalam pembuatannya baik dari segi struktur penulisan, gambar dan isi dari konten tersebut harus bisa dibaca dengan mudah oleh manusia asli, menurut Yoast ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada isi konten halaman diantaranya,
Menggunakan struktur penulisan artikel yang baik
Ketika mempersiapkan konten halaman yang baik, setidaknya kita harus memiliki struktur yang jelas, dalam artian setiap postnya harus memiliki
- Bagian pengenalan (untuk membuka topik artikel)
- Body (merupakan inti dari tulisan dan pesan yang ingin disampaikan)
- Kesimpulan (merangkum semua ide utama)
Dengan struktur yang terbilang sederhana ini, kita bisa lebih mudah untuk menggambarkan bagian-bagian tulisan dari artikel kita.
Menggunakan Kata-Kata Transisi
Transisi kata bisa membantu pembaca melalui teks dan mempermudah untuk mengerti hubungan antar kalimat dan paragraf. Contohnya, kita ingin mempromosikan dan memberikan informasi terkait keunggulan produknya, kita bisa menggunakan kata-kata seperti “pertama-tama”, “kedua” dan “akhirnya”.
Pembaca akan lebih mudah untuk mendapatkan kesimpulan dari isi kalimat atau paragrafnya dengan penggunaan kata-kata transisi ini.
Optimalisasi Panjang Artikel
Pastikan postingan blog Anda memiliki minimal 300 kata, Google memang menyukai artikel-artikel panjang, tetapi bagaimanapun jika artikel Anda terlalu panjang maka dikhawatirkan pembaca tidak akan terlalu betah dalam membaca artikel tersebut.
Sehingga seperti yang disampaikan sebelumnya pastikan walaupun Anda telah melakukan segala optimasi atau best practice dari SEO on page, pembaca Anda merupakan seorang manusia asli dan tetap harus mudah dibaca.
Begitulah kurang lebih pembahasan kita terkait cara optimasi SEO on page melalui page speed, internal link dan konten halaman, pada dasarnya sebaik apapun strategi yang digunakan kita harus memastikan bahwa seluruh komponen halaman website kita bisa dipahami dan mudah dibaca oleh manusia asli.
Jika Anda ketinggalan dengan cara optimasi bagian pertama Anda bisa membaca disini optimasi SEO on page part 1.