Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • Home
  • Our Services
    • Facebook & Instagram Ads
    • Google Search Ads
    • Google Display Ads
    • Jasa Iklan TikTok Ads
    • Jasa SEO Jakarta
    • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Careers
  • PAKAR Jasa Blog
  • Contact Us
  • Home
  • Our Services
    • Facebook & Instagram Ads
    • Google Search Ads
    • Google Display Ads
    • Jasa Iklan TikTok Ads
    • Jasa SEO Jakarta
    • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Careers
  • PAKAR Jasa Blog
  • Contact Us
  •  

Juni 2020

Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace

Sebagai pemilik toko online di marketplace (seperti Lazada, Shopee, Tokopedia, dan lain-lain) Anda tentu sudah mengenal berbagai macam cara untuk beriklan. Yang pertama, beriklan di marketplace itu sendiri. Yang lain, beriklan di media sosial lalu diarahkan ke toko online Anda di marketplace. Yang terakhir itu, bukan perkara rumit.

Memasang iklan Tokopedia di Facebook atau iklan Shopee di Instagram, yang ketika diklik langsung muncul toko kita, sudah lumrah. Pertanyaannya, iklan di medsos itu bikin penjualan kita di marketplace naik atau tidak? Untuk menjawabnya kita perlu tracking conversion iklan.

Tracking conversion adalah salah satu aspek penting dalam digital marketing agar kampanye kita jelas tujuannya dan terukur hasilnya. Dengan tracking pembelian sebagai conversion misalnya, kita bisa menilai baik buruknya iklan digital kita. Pertanyaan seperti: “Dengan biaya sekian juta rupiah di iklan, berapa pembelian yang dihasilkan?” dapat dijawab.

Jika memiliki website toko online sendiri, tracking conversion bisa dilakukan dengan memasang alat/kode tracking di website. Alat tracking ini disediakan oleh platform iklan populer seperti Facebook Pixel, Google Analytics, dan pendatang baru akhir-akhir ini TikTok Ads dengan TikTok Pixel-nya.

Bagaimana jika toko kita fokus berjualan di marketplace dan belum mempunyai website ecommerce sendiri, lalu kita mau beriklan, tapi iklannya dapat mengukur penjualan? Bila Anda mau beriklan di Facebook dan Instagram, maka jawabannya adalah Collaborative Ads. Sering juga disebut sebagai CPAS, meski singkatannya kurang jelas apa. Ada yang bilang collaborative platform advertising solution. Ada juga collaborative performance advertising solution. Yang jelas, penamaan resmi dari Facebook adalah Collaborative Ads.

Dari namanya ini, bisa dibilang iklan ini menjadi sebuah kolaborasi antara Facebook, marketplace, dan Anda sebagai pemilik toko. Karena ada kerja sama ini, beberapa data yang dimiliki oleh marketplace dibagi kepada Facebook dan kita sebagai pemasang iklan.

Apa yang bisa dilakukan dengan Collaborative Ads?

Contoh iklan catalog produk marketplace di Instagran dengan collaborative ads
Saat iklan produk diklik di medsos, pengguna diarahkan langsung ke toko di marketplace.

Marketplace membagikan sebagian aktivitas pengunjung (tanpa membagikan biodata pribadi) seperti produk-produk apa saja yang dilihat, apa yang ditambahkan ke keranjang (add to cart), hingga apa yang dibeli di toko online kita. Data ini terhubung langsung dengan Facebook dan dapat kita gunakan sebagai targeting iklan hingga sumber data conversion.

Tentu jangan dibayangkan, data-data pribadi (seperti nomor HP, alamat, dll) pengunjung toko kita di marketplace itu dibagikan dalam bentuk tabel data untuk kita baca. Bukan, data tersebut bukan untuk dibaca manusia secara langsung.

Salah satu hal yang bisa kita lakukan lewat Collaborative Ads ini adalah tracking conversion yang kita bahas di awal tulisan. Misalkan pengguna A membeli produk X di toko online kita (baik di website maupun di app!). Sinyal pembelian ini akan diteruskan ke Facebook melalui kode-kode tertentu. Robot Facebook kemudian akan memeriksa, apakah pengguna A ini terdaftar sebagai pengguna Facebook atau Instagram.

Jika ya, maka kemudian dicek apakah pengguna A ini sebelumnya pernah mendapatkan dan/atau berinteraksi dengan iklan Collaborative Ads yang kita setel. Jika pernah berinteraksi (klik iklan) maka iklan tersebut akan dinyatakan telah menghasilkan satu pembelian. Setelah ini, kita bisa mengevaluasi apakah iklan tersebut bagus atau tidak, menghasilkan pembelian yang sebanding dengan biaya iklan atau tidak.

Paragraf di atas hanya menggambarkan satu saja keuntungan dari Collaborative Ads. Ada banyak hal lain yang sangat membantu campaign digital kita. Untuk yang sudah cukup berpengalaman di digital ads, secara singkat Collaborative Ads bisa dijelaskan seperti ini: seakan-akan kita memiliki akses Pixel di website dan app marketplace tempat toko online kita berada. Potensinya tentu luar biasa.

Apakah semua marketplace di Indonesia sudah memiliki fitur Facebook Collaborative Ads? Per Juni 2020, belum semuanya. Daftar mitra yang sudah memiliki fitur ini adalah: Lazada, Shopee, Blibli, dan Tokopedia. Lebih lengkapnya bisa dicek di Collaborative Ads Merchants di Indonesia.

Jika marketplace tempat toko Anda berada sudah termasuk daftar tersebut, maka Anda perlu mencari tahu ke marketplace masing-masing apa syarat untuk mengaktifkan fitur Collaborative Ads itu untuk toko Anda. Beberapa syarat yang umum misalnya toko Anda merupakan toko resmi untuk suatu brand. Atau level toko Anda sudah mencapai tingkat tertentu di marketplace tersebut.

Read More
Cara Membuat Katalog Facebook untuk Instagram Shopping dan Dynamic Ads

Facebook memberikan fitur katalog yang mempermudah Anda memajang produk yang Anda ingin jual. Satu item produk dalam sebuah katalog bisa memuat informasi berupa judul, gambar, deskripsi, kategori, ketersediaan produk, URL, dan masih banyak lagi. 

Selain untuk memajang produk, Facebook Catalog juga dapat digunakan untuk Dynamic Ads dan Collection (iklan yang otomatis menampilkan produk), serta fitur terbaru yang banyak peminatnya yakni Instagram Shopping. 
Nah, bagaimana cara membuat Katalog Facebook? Pertama, pastikan Anda telah masuk ke dashboard Facebook Ads atau Facebook Bisnis. Lalu ikuti langkah-langkah berikut:

Membuat Katalog Facebook

  1. Klik mega menu di sebelah kiri atas, lalu klik Catalogue Manager.
  2. Kemudian klik “Create Catalogue”, lalu Anda akan masuk ke halaman seperti di bawah ini. Khusus di artikel ini, kita akan membuat catalog untuk ecommerce (barang-barang berwujud). Jadi silakan klik pilihan “Ecommerce”.
  3. Muncul pilihan metode untuk mengupload detail produk. Jika Anda menggunakan platform e-commerce seperti Shopify, Woocommerce, atau Magento, maka pilih box sebelah kanan. Namun jika tidak, silakan klik box sebelah kiri. Beri nama katalog Anda pada isian “Catalog Name”. Jangan lupa pastikan catalog owner sudah tepat, lalu klik Create.
  4. Katalog Facebook Anda telah siap, namun produknya masih kosong. Selanjutnya kita akan mengisi produk dengan beberapa metode. Silakan klik “View Catalog” terlebih dahulu.
    cara setup catalog facebook dengan mudah

Membuat Product Feed

Langkah selanjutnya adalah menginput katalog Anda dengan produk. Biasanya sumber produk yang diinput dikenal dengan istilah “Product Feed”. Setelah masuk ke halaman dashboard katalog, silakan lanjutkan langkah-langkah yang tadi sudah kita lakukan:

  1. Klik “Product Data Source”, lalu klik “Add Products”
    setup catalog facebook tidak sesulit yang kita kira
  2. Ada tiga pilihan dalam mengupload produk katalog:
    • Add Manually: memasukkan produk satu-persatu ke dalam katalog dengan mengisi kolom yang tersedia. Cara ini akan sangat rumit dan memakan banyak waktu apabila Anda memiliki banyak produk.
    • Use Data Feeds: memasukkan banyak produk dalam sekali upload. Cara ini dilakukan dengan mengupload data feeds. Data bisa dalam bentuk file .csv atau file .xml. Anda juga bisa menggunakan file yang ada di Google Sheets. Isi dari file tersebut pada dasarnya hanyalah berbentuk tabel dengan isian kolom nama produk, deskripsi, SKU, dan lain-lain.
    • Connect Facebook Pixels: cara ini seharusnya bisa menjadi yang paling simpel dibandingkan kedua cara di atas. Dengan cara ini, kita bisa memasukkan produk berdasarkan data dari Facebook Pixel. Sayangnya saat ini belum available sehingga kami belum pernah mencoba membuat product catalog menggunakan cara ini. 
      membuat katalog instagram
  3. Setelah memilih salah satu metode, klik “Next”, dan lanjutkan prosesnya sesuai instruksi.

Hal yang penting untuk diperhatikan adalah, ketika Anda memilih opsi kedua (Use Bulk Product), maka pastikan Anda melengkapi field wajib yang perlu diisi, yaitu:

  • id: product id, berupa angka yang unik dari setiap produk. ini merupakan field yang paling penting karena nantinya akan menjadi field yang dicocokkan dengan Event Parameter dari Pixel.
  • availability: biasanya diisi dengan in stock atau out of stock
  • condition: kondisi produk, biasanya diisi dengan new atau used
  • description: deskripsi singkat tentang produk
  • image link: link untuk gambar produk. minimum ukuran gambar 600 x 600 px
  • product url link: link untuk url produk di website
  • title: nama produk
  • price: harga produk
  • brand: nama brand dari produk.
Read More

Pos-pos Terbaru

  • Definisi dan Cara Meningkatkan Domain Authority
  • Cara Setup Goals di Google Analytics
  • Plugin WordPress yang Sering Digunakan oleh Digital Marketing
  • Perbedaan SEO dan SEM dalam 3 Menit!
  • Google (Search Ads) vs Iklan Facebook

Komentar Terbaru

  • admin pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • arifin pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • Sales PAKAR Jasa pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • ikrom pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • admin pada Cara Menambahkan Fanpage ke Business Manager Facebook

Arsip

  • Juni 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • Agustus 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Agustus 2019
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Mei 2018

Kategori

  • Facebook Marketing
  • Facebook Page
  • General Digital Marketing
  • Google Ads
  • Instagram
  • Marketplace
  • SEO
  • TikTok

© Copyright 2022
PT Pakar Akselerasi Ekonomi
PAKAR Jasa
Digital Marketing Agency

  • Jasa Facebook & Instagram Ads
  • Jasa Iklan Google Search Ads
  • Jasa Iklan Google Display Ads
  • Jasa Iklan TikTok Ads
  • Jasa SEO Jakarta
  • Jasa Konsultasi Internet Marketing
  • Jasa Pembuatan Website
  • Jasa Landing Page
  • Jasa Setup Instagram Shopping
  • Jasa Perbaikan WordPress Terkena Virus/Malware
  • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Jasa Verified Akun Instagram
  • Jasa Kembalikan Akun Instagram