Definisi dan Cara Meningkatkan Domain Authority Definisi dan Cara Meningkatkan Domain Authority
  • Home
  • Our Services
    • Facebook & Instagram Ads
    • Google Search Ads
    • Google Display Ads
    • Jasa Iklan TikTok Ads
    • Jasa SEO Jakarta
    • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Careers
  • PAKAR Jasa Blog
  • Contact Us
  • Home
  • Our Services
    • Facebook & Instagram Ads
    • Google Search Ads
    • Google Display Ads
    • Jasa Iklan TikTok Ads
    • Jasa SEO Jakarta
    • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Careers
  • PAKAR Jasa Blog
  • Contact Us
  •  

SEO

Category: SEO

Definisi dan Cara Meningkatkan Domain Authority

Jika Anda memiliki website dan hendak mengupayakan agar website Anda masuk dalam peringkat atas di halaman pencarian Google, maka Anda bisa mempertimbangkan salah satu aspek SEO yaitu Doman Authority atau Otoritas Domain.

Domain Authority (DA) adalah skor untuk memperkirakan seberapa baik peringkat website Anda dibandingkan dengan website lainnya pada mesin pencarian. Sistem peringkat ini dikembangkan oleh Moz. Nilai untuk skor ini adalah 1 sampai 100. Semakin tinggi skor nya maka semakin mudah untuk masuk di halaman pertama mesin pencarian. Skor ini dinilai oleh Google berdasarkan usia, popularitas, dan ukuran domain.

Cara mengecek Domain Authority

Anda bisa menggunakan situs web Moz kemudian memasukan alamat website yang ingin di cek. Selain itu, Anda juga bisa meng-install extension MozBar pada Chrome atau Firefox agar nilai DA bisa langsung keluar ketika Anda mengunjungi halaman website tersebut.

Cara meningkatkan Domain Authority

  1. Konten yang menarik

Anda perlu menciptakan konten yang menarik dan berkualitas sehingga banyak pengunjung yang datang ke website. Hal ini tentu akan membantu mendatangkan traffic serta meningkat peringkat SEO

  1. Perbanyak backlink

Backlink berarti menempatkan link website Anda ke website orang lain. Semakin menarik konten Anda maka website atau blog, kemungkinan Anda akan mendapatkan banyak backlink yang berkualitas.

  1. Optimasi on page SEO

Selain tampilan website yang rapi di mata manusia, tentunya juga harus rapi jika “dilihat” atau dibaca oleh Google. Optimasi on page SEO dapat meliputi meta title, meta description, keyword, dll.

Nah, sekarang Anda sudah mengetahui definisi Domain Authority, cara mengecek Domain Authority hingga cara meningkatkan Domain Authority. Namun perlu diingat, skor DA ini hanya merangkum penilaiannya saja dan tidak selalu memberikan gambaran yang jelas atau pasti. Untuk mencapai strategi SEO yang tepat sasaran, maka sebaiknya Anda tetap fokus pada average position keyword serta kuantitas dan kualitas traffic yang didapat dari SEO.

Read More
Rekomendasi Tools SEO Terbaik

Ketika mulai mencari tahu tentang SEO (search engine optimization, optimisasi mesin pencari), kita akan menemukan banyak panduan. Beberapa panduan akan merekomendasikan tool SEO ini, tool SEO itu, dan lain-lain. Apa boleh buat, untuk menerapkan praktik-praktik SEO terbaik, kita perlu data dan informasi yang cukup. Begitu banyak informasi biasanya akan membuat kita semakin bingung. Bila ada tools yang gratis, biasanya akan ada banyak alternatif dengan kelebihan dan kekurangan yang bervariasi jauh. Sementara bila tools itu berbayar, tentu jadi kita lebih berhati-hati sebelum memutuskan menggunakannya. Bikin tambah pusing lagi, kebutuhan masing-masing website berbeda-beda.

Di sini PAKAR Jasa mencoba memberikan rekomendasi tools SEO yang perlu digunakan. Tools SEO ini kami nilai esensial, mudah digunakan, dan tidak mahal (atau malah gratis). Di artikel ini, kita kelompokkan tools SEO menjadi dua berdasarkan kegunaannya: riset dan evaluasi.

Tools SEO untuk riset        

Google Keyword Planner

Tampilan Google Keyword Planner

Google Keyword Planner adalah tool wajib baik bagi pelaku SEO maupun SEM pada umumnya. Jadi mau beriklan atau bermain dengan SEO, pasti memerlukannya. Tool ini disediakan oleh Google secara gratis di platform Google Ads-nya. Gratis di sini dengan catatan, ada beberapa data yang akan disembunyikan oleh Google jika kita sama sekali belum pernah beriklan di Google Ads. Meski demikian, informasi parsial yang diberikan tetap berguna. Melalui tool ini, kita bisa mendapatkan kata kunci terkait dari keyword yang ditarget, termasuk data pencariannya di Google, seperti:

  • Pencarian rata-rata per bulan
  • Kompetisi iklan di Google Ads
  • Rentang biaya per klik di Google Ads

Lewat informasi itu, kita bisa menentukan prioritas keyword apa yang menjadi target SEO utama di suatu halaman website kita. Secara sederhana, tentu kita akan memberikan prioritas pada keyword yang relevan untuk income bisnis kita, dengan pencarian rata-rata yang relatif cukup banyak, dan rentang biaya klik iklan yang agak mahal. Dengan memilih target keyword SEO seperti itu, kita bisa menghemat biaya iklan dan mendapatkan potensi klik berkualitas lebih banyak.

Google Keyword Planner: tool SEO wajib pakai? Wajib 👍   

Google Trends

Tampilan data di Google Trends

Google Trends tidak memberikan terlalu banyak detail yang memusingkan. Kita bisa melihat tren pencarian suatu keyword secara relatif dari waktu ke waktu. Maka, untuk pencarian yang sifatnya musiman, ada baiknya menggunakan tool ini. Misalnya, pencarian-pencarian yang berkaitan dengan hari raya. Tapi, jika kita sudah beriklan di Google Ads, Google Keyword Planner memiliki data yang lebih lengkap untuk setahun terakhir. Ini karena Google Trends menyajikan data secara relatif sementara Keyword Planner menampilkan angka riil.

Google Trends: tool SEO wajib pakai? Situasional 🤔

Google Suggest

Munculnya saran keyword di Google saat kita mulai mengetik di kotak pencarian

Ini mungkin bukan sebuah tool dalam artian teknis, melainkan lebih sebagai tips. Jadi, saat kita mengetikkan suatu pencarian di Google, Google akan mencoba menerka dan melengkapi kata-kata pencarian Anda, yang kita sebut sebagai Google Suggest. Di sini kita bisa mendapatkan inspirasi keyword-keyword apa yang terkait dengan keyword target kita dan secara statistik banyak dicari oleh orang-orang yang berada di area sekitar kita. Baiknya, kita menggunakan mode incognito atau private agar history pencarian kita sebelumnya tidak mempengaruhi saran pencarian yang Google berikan.

Google Suggest: tool SEO wajib pakai? Situasional 🤔   

Keywordtool.io

Contoh data yang muncul di Keywordtool.io

Ini mirip seperti Google Suggest, tapi disediakan oleh pihak ketiga. Ini adalah tool SEO pihak ketiga (tidak dibuat Google) yang pertama dibahas di sini. Pada prinsipnya, Keywordtool.io memberikan daftar keyword mirip seperti apa yang diberikan Google Suggest. Bedanya, tool ini memberikan daftar langsung lebih banyak & mengutamakan variasi frasa, sementara Google Suggest mengutamakan relevansi “makna” kata. Keywordtool.io memiliki fitur premium, tapi kami tidak terlalu menyarankan untuk membelinya karena data yang mirip dapat ditemukan di Google Keyword Planner. Keywordtool.io biasa digunakan sebagai alat tambahan untuk mencari inspirasi frasa terkait dari keyword yang kita target.

Keywordtool.io: tool SEO wajib pakai? Situasional 🤔    

Tools SEO untuk evaluasi

Google Search Console

Beberapa fitur yang ditampilkan Google di halaman utama situs Google Search Console: "Get your content on Google" dan "Get alerted on issues and fix your site"

Ini adalah tool wajib yang perlu digunakan pemilik website. Jika dikombinasikan dengan data yang diberikan oleh Google Analytics, informasi yang dibutuhkan seorang pemilik website menjadi sangat lengkap. Dibandingkan dengan Google Analytics, Search Console memiliki kaitan yang lebih erat dengan SEO. Di platform ini Google memberikan saran langsung agar laman-laman situs kita optimal secara SEO. Jadi, pemilik website akan dinotifikasi jika ada struktur halaman yang “kurang disukai” oleh Google. Misalnya, halaman tersebut tidak optimal untuk perangkat mobile atau ada halaman-halaman tidak valid yang membuat mesin pencari bingung. Setelah itu, informasi tersebut dapat diteruskan ke web developer untuk pembetulan website.

Google Search Console: tool SEO wajib pakai? Wajib 👍      

Tool untuk mengecek heading HTML (H1, H2, H3, dan lain-lain) di halaman

Untuk mengoptimalkan SEO suatu laman, sering kita menggunakan struktur heading. Struktur heading (H1, H2, H3, dan seterusnya pada HTML) yang rapi akan membuat laman tersebut lebih mudah dimengerti oleh Google sehingga dapat ditentukan keyword yang relevan untuknya. Sebagai seorang pemilik website, hal ini dapat dengan mudah didiskusikan dengan web developer. Kata-kata apa yang harus ada di struktur heading, apa yang tidak. Memeriksa hal ini sebenarnya tidak perlu tool khusus, bisa kita gunakan browser biasa. Baik Google Chrome maupun Mozilla Firefox, kita bisa tekan tombol Ctrl+Shift+i atau F12. Setelah itu, kita bisa memeriksa elemen-elemen dari halaman suatu HTML. Jika familiar dengan HTML, sangat mudah untuk mencarinya; fitur Ctrl+F pun dapat digunakan di sini.

Contoh mode inspect browser ketika diterapkan pada situs kompas.com

Bagi yang tidak familiar, jangan khawatir, ada beberapa tool yang akan memberikan daftar heading suatu halaman. Salah satu yang mudah digunakan adalah: https://www.seoreviewtools.com/html-headings-checker/

Alat untuk mengecek heading: tool SEO wajib pakai? Situasional 🤔
Meski penggunaan alatnya situasional, kegiatan mengecek heading halaman website merupakan sesuatu yang wajib dilakukan, apapun caranya.

Notable mention

YoastSEO

YoastSEO adalah plugin yang sangat populer untuk pemilik website berbasiskan WordPress. Karena tool ini umumnya dipakai di WordPress saja, tool ini tidak dimasukkan ke daftar utama di atas. Tool ini juga ada dalam bentuk JavaScript, sehingga memungkinkan untuk diterapkan di banyak platform website. Tapi, tentu di luar WordPress, butuh technical skill untuk menggunakannya. Sebagai plugin populer di WordPress, ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan, utamanya adalah pembuatan sitemap dan pengaturan meta description & meta title untuk masing-masing laman. Ada juga tips-tips penempatan keyword di dalam tulisan, tetapi tips-tips ini bisa digunakan sebagai panduan yang tidak harus selalu diikuti karena saran-saran tersebut sebenarnya bisa berubah-ubah.

YoastSEO: tool SEO wajib pakai? Wajib 👍 (jika menggunakan WordPress)       

Ahrefs

Berbeda dengan tools lain, tool ini sifatnya premium. Tool ini pun dibuat oleh pihak ketiga, bukan buatan Google. Banyak hal bisa kita lakukan di sini. Utamanya, kita bisa melihat laporan SEO website-website lain. Kita bisa menemukan backlink website apapun, karena Ahrefs ini memiliki web crawler sendiri. Masing-masing website diberikan rank oleh Ahrefs, seperti Moz yang juga memberikan “rank SEO” suatu website. Karena ini, kita tidak hanya bisa mengukur jumlah backlink, tapi juga menilai kualitas backlink di balik suatu website.

Kami sarankan untuk membeli trial 7 hari dari tool ini (ya, trialnya pun berbayar) terutama saat riset awal untuk menentukan keyword apa yang ingin kita optimisasi. Kita bisa mencari tahu website kompetitor sudah rank di keyword apa atau berapa backlink yang menuju website tersebut. Ini untuk dibandingkan dengan backlink yang sudah website kita miliki sehingga kita memiliki gambaran sejauh apa effort SEO yang perlu kita lakukan untuk mencapai target rank yang diinginkan. Selain itu, banyak fitur-fitur dari tools lain yang sudah kita bahas di artikel ini juga dimiliki oleh Ahrefs. Sayangnya, harga subscription-nya cukup mahal. Jika Anda bukan sebuah agency atau tidak melakukan SEO untuk banyak website di beragam bidang, tidak disarankan untuk membeli paid subscription tool ini.

Ahrefs: tool SEO wajib pakai? Situasional 🤔

Tools di atas adalah beberapa alat bantu yang PAKAR Jasa sering gunakan di jasa SEO kami. Ada beberapa tools lain yang juga kami gunakan tapi mungkin tidak terlalu umum untuk digunakan secara luas. Tentu jika terlalu banyak rekomendasi tools, malah bisa membingungkan bagi pembaca yang awam. Bagaimana menurut pembaca? Ada tool SEO esensial yang kami lewatkan? Apakah ada tool yang ingin dibahas lebih lanjut di artikel berikutnya? Silakan beri ide dan masukan di kolom komentar!

Read More
Optimasi SEO dengan Keyword Density & Risikonya

Dalam praktik search engine optimization (SEO) sebaiknya kita belajar mengenai bagaimana cara Google bekerja. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menjadikan website kita masuk di halaman pertama hasil pencarian Google. Dalam kesempatan sebelumnya, kami pernah membahas mengenai meta title dan meta description. Salah satu yang penting dalam SEO adalah kemunculan kata kunci dalam website.

Alasan mengapa kita harus memunculkan kata kunci adalah algoritma Google. Pada dasarnya, hasil pencarian Google ditentukan oleh robot. Hasil pencarian yang paling relevan akan berada pada ranking atas (ditampilkan di halaman awal atau baris awal). Relevan atau tidaknya bergantung pada beberapa faktor seperti umur halaman web, konten halaman web lain yang serupa dan penghitungan keyword density.

Keyword density berarti persentase kemunculan kata kunci pada website kita dari keseluruhan konten. Cara menghitung keyword density sederhana. Pertama-tama lakukan identifikasi kata kunci atau frase utama dalam halaman web kita kemudian hitung jumlahnya. Hitung juga jumlah keseluruhan kata yang ada di website. Kemudian, kita hanya perlu membagi jumlah kemunculan kata kunci dengan jumlah keseluruhan kata yang ada. Terakhir, kalikan hasil bagi dengan 100%.

Sebenarnya tidak ada aturan baku untuk kemunculan kata kunci pada website. Namun, kemunculan kata kunci tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak. Jika kata kunci muncul terlalu sedikit, kemungkinan Google akan melihat website kita tidak relevan untuk ranking atas pencarian. Sebaliknya, jika terlalu banyak, mungkin saja Google menganggap kita menyalahi aturannya dan dianggap melakukan keyword stuffing.

Keyword stuffing berarti praktik memunculkan kata kunci terus menerus secara berlebihan. Praktik ini membuat website berisiko mendapatkan penalti dari Google. Tidak hanya buruk karena melanggar peraturan tapi juga buruk dari segi konten untuk dibaca pengguna biasa. Biasanya orang yang melakukan keyword stuffing tanpa mempedulikan makna atau susunan kalimat. Hal ini membuat pengguna internet tidak tertarik dan enggan membaca konten halaman web tersebut. Maka dari itu, lebih baik memunculkan kata kunci seperlunya atau dengan hitungan keyword density.

Ada cara yang lebih kompleks untuk mengukur keyword density. Misalnya dengan TF-IDF. TF-IDF adalah singkatan dari term frequency–inverse document frequency. Namun, penghitungannya cukup rumit. Untuk pemula, cara lebih sederhana bisa menjadi pilihan. Misalnya dengan hanya menghitung persentase saja. Meski demikian, tidak pernah ada angka keyword density yang pasti harus berapa persen. Bahkan, kabar terakhir, banyak yang menemukan bahwa keyword density tidak lagi berpengaruh terhadap SEO.

PAKAR Jasa sebagai penyedia jasa SEO tetap memperhitungkan keyword density sebagai salah satu faktor optimasi SEO dari banyak faktor lain yang turut mempengaruhi. Uji coba dan pengalaman akan membantu kita untuk memprioritaskan effort-effort SEO pada faktor-faktor tertentu yang memiliki impact paling besar sesuai dengan kondisi yang ada: kompetisi, tujuan SEO, dan sumber daya bisnis Anda.

Read More
Optimasi SEO dengan meta title & meta description

Salah satu tips yang sering didapat untuk optimasi SEO adalah pengisian meta title dan meta description yang tepat. Apa itu meta title dan meta description? Nah, untuk menemukan suatu hal yang ingin kita ketahui atau kita butuhkan, kita sering mencari jawabannya di Google. Pada halaman hasil pencarian, kita akan menemukan website-website yang menjawab pertanyaan atau kebutuhan kita. Tampilan yang kita lihat biasanya seperti pada gambar berikut ini:

contoh meta title, meta description di halaman hasil pencarian

Contoh tampilan meta title & meta description di halaman hasil pencarian.

Apa yang kita lihat ini merupakan tampilan dari meta title dan meta description. Meta title dan meta description sebenarnya adalah elemen dari kode HTML. Meta title akan tampil berwarna biru pada bagian atas. Meta title menjadi judul yang menjelaskan halaman web tersebut. Meta description akan menjadi penjelasan lebih panjang atau deskripsi di bawah judul yang tampil berwarna abu-abu.

Jumlah karakter yang akan ditampilkan sebagai judul oleh Google adalah 50-60 karakter. Untuk deskripsi, Google akan menampilkan 120-150 karakter. Lalu bagaimana jika kita memasukan karakter lebih? Kemungkinan besar, Google mengubah tampilan judul dan tampilan deskripsi tersebut. Google biasanya memangkas karakter pada bagian akhir judul atau deksripsi dan mengubahnya menjadi “…”.

Sebenarnya kita tidak perlu membuang waktu terlalu lama untuk memusingkan meta title dan meta description. Jika kita tidak memasukkan meta title dan meta description maka Google secara otomatis mengaturnya untuk kita. Google biasanya mengambil sebagian kalimat-kalimat pada halaman web kita.

Alasan mengapa sebaiknya kita mengatur meta title dan meta description adalah untuk membantu Google Bot memahami apa yang ditampilkan di halaman web kita. Selain untuk Google, judul dan deksripsi juga dapat memberikan kesan dan penjelasan secara singkat dan jelas bagi pengguna mesin pencarian (manusia). Namun, tidak perlu memasukan meta title dan meta description pada semua halaman web. Kita bisa memasukan meta title dan meta description hanya pada halaman-halaman yang ingin kita soroti.

Optimasi SEO melalui meta title & description yang tepat

Apabila ingin membuat tulisan untuk meta title dan meta description gunakanlah kalimat yang menggambarkan apa yang ditawarkan di halaman web kita beserta keunikannya. Hitung juga jumlah karakter agar tampilannya tidak diubah oleh Google. Hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele karena belum tentu muat seluruhnya ditampilkan oleh Google. Terakhir, perkirakan apakah judul dan deskripsi dapat menjawab pertanyaan atau kebutuhan pengguna mesin pencarian.

Lalu, agar lebih optimal secara SEO, keberadaan keyword yang menjadi fokus utama halaman wajib ada. Meski demikian, jangan memasukkan terlalu banyak keyword hingga nanti menjadi keyword stuffing yang justru berefek tidak baik. Penentuan meta title dan meta description yang tepat untuk setiap halaman sudah menjadi bagian dari layanan jasa optimasi SEO dari PAKAR Jasa.

Read More

Pos-pos Terbaru

  • Definisi dan Cara Meningkatkan Domain Authority
  • Cara Setup Goals di Google Analytics
  • Plugin WordPress yang Sering Digunakan oleh Digital Marketing
  • Perbedaan SEO dan SEM dalam 3 Menit!
  • Google (Search Ads) vs Iklan Facebook

Komentar Terbaru

  • admin pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • arifin pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • Sales PAKAR Jasa pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • ikrom pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • admin pada Cara Menambahkan Fanpage ke Business Manager Facebook

Arsip

  • Juni 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • Agustus 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Agustus 2019
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Mei 2018

Kategori

  • Facebook Marketing
  • Facebook Page
  • General Digital Marketing
  • Google Ads
  • Instagram
  • Marketplace
  • SEO
  • TikTok

© Copyright 2022
PT Pakar Akselerasi Ekonomi
PAKAR Jasa
Digital Marketing Agency

  • Jasa Facebook & Instagram Ads
  • Jasa Iklan Google Search Ads
  • Jasa Iklan Google Display Ads
  • Jasa Iklan TikTok Ads
  • Jasa SEO Jakarta
  • Jasa Konsultasi Internet Marketing
  • Jasa Pembuatan Website
  • Jasa Landing Page
  • Jasa Setup Instagram Shopping
  • Jasa Perbaikan WordPress Terkena Virus/Malware
  • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Jasa Verified Akun Instagram
  • Jasa Kembalikan Akun Instagram