Algoritma Iklan Facebook dan Instagram Algoritma Iklan Facebook dan Instagram
  • Home
  • Our Services
    • Facebook & Instagram Ads
    • Google Search Ads
    • Google Display Ads
    • Jasa Iklan TikTok Ads
    • Jasa SEO Jakarta
    • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Careers
  • PAKAR Jasa Blog
  • Contact Us
  • Home
  • Our Services
    • Facebook & Instagram Ads
    • Google Search Ads
    • Google Display Ads
    • Jasa Iklan TikTok Ads
    • Jasa SEO Jakarta
    • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Careers
  • PAKAR Jasa Blog
  • Contact Us
  •  

Facebook Marketing

Category: Facebook Marketing

Algoritma Iklan Facebook dan Instagram

Jika Anda ingin beriklan menggunakan Facebook dan Instagram tentunya Anda harus memahami bagaimana algoritma iklan Facebook dan Instagram bekerja agar tujuan iklan Anda tercapai secara optimal.

Pada Facebook Business Manager (FBM), terdapat 11 objektif yang masing-masing memiliki algoritmanya tersendiri. Objektif adalah tujuan yang ingin dicapai dari iklan.

Jenis-jenis Objektif pada iklan Facebook Ads Manager (FBM)
Objektif pada iklan Facebook Ads Manager (FBM)

Facebook membagi tahapan iklan menjadi 3 yaitu Awareness, Consideration dan Conversion.

Awareness

Optimasi iklan Awareness akan menekankan exposure iklan yang tinggi supaya brand Anda dikenal luas (Brand Awareness) atau iklan Anda bisa menjangkau banyak orang (Reach). Singkat kata, dengan Awareness ini Anda mengusahakan agar iklan Anda bisa menarik sebanyak mungkin perhatian market baru.


Consideration

Iklan dioptimasi untuk orang yang sudah familiar dengan brand Anda agar mereka melakukan suatu aksi seperti klik link iklan (Traffic), like komen share (Engagement), unduh aplikasi (App Installs), menonton video (Video Views), isi form Facebook (Lead Gseneration), mengirim pesan (Messages).

Conversion

Iklan dioptimasi agar orang yang sudah memiliki ketertarikan tersebut untuk melakukan aksi final yang berujung kepada pembelian secara online (Conversions dan Catalog Sales) maupun pembelian offline dengan mengunjungi lokasi toko fisik Anda (Store Traffic). Algoritma Conversion ini cocok sekali jika target Anda adalah untuk meningkatkan sales.

Penggunaan target audience yang sama pada objektif yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda dikarenakan perbedaan algoritma objektif tersebut.

Misalnya Anda menggunakan target audience yang memiliki ketertarikan pada “Fashion Wanita” kemudian memasang iklan dengan objektif Reach dan Conversions.

Pada campaign Reach, jumlah penerima iklan akan lebih banyak ketimbang campaign Conversions. Namun bisa saja tidak ada penjualan yang didapatkan karena penjualan bukan prioritas dari objektif Reach.

Sebaliknya pada campaign Conversions, Facebook akan memprioritaskan pengiriman iklan ke orang-orang yang dinilai berpotensi untuk melakukan pembelian. Hal ini akan menyebabkan jumlah penerima iklan (reach) yang didapatkan itu lebih sedikit karena targetnya yang spesifik.

Anda bisa menggunakan lebih dari 1 objektif jika diperlukan. Apapun strategi iklan Anda, jika Anda memahami bagaimana algoritma dari tiap objektif bekerja, tentunya iklan bisa berjalan maksimal dan Anda bisa lebih mudah menyelesaikan masalah yang ada.

Read More
Facebook dan Instagram di iOS 14: Apa dampaknya terhadap iklan?

Beberapa waktu belakangan ini para praktisi digital marketing dihebohkan dengan rencana update iOS 14 dari Apple. Sepertinya akan ada beberapa implikasi update tersebut terhadap iklan digital yang saat ini berjalan.

Facebook sendiri sudah menyatakan sikap penolakannya terhadap rencana tersebut karena tentunya bisa berpengaruh terhadap para pemasang iklan digital, terutama dari golongan UMKM. Tapi, sebetulnya apa saja dampak dari update iOS 14 tersebut terhadap iklan Facebook?

Pop-up untuk Izin Tracking

Akan ada pop up yang muncul di layer ponsel user iOS 14, menanyakan apakah mereka bersedia di-track oleh suatu brand (untuk keperluan tracking iklan). Apabila user tersebut memilih untuk tidak di-track, maka iklan yang muncul ke user tersebut tidak akan mendapatkan tracking. User akan bisa di-track apabila mereka mengizinkan untuk di-track.

Pesan yang ditampilkan iOS 14 terkait tracking oleh iklan/app seperti Facebook dan Instagram: " ... would like permission to track you across apps and websites owned by other companies."
Pesan yang muncul terkait tracking aplikasi di iOS 14

Jumlah pengguna iOS di Indonesia mungkin lebih sedikit daripada Android, namun belum diketahui akan sebesar apa dampak dari update ini terhadap industri iklan digital secara keseluruhan. Yang bisa diperkirakan, akan ada penurunan jumlah Conversion yang bisa di-track di device iOS 14 dibanding sebelumnya.

Dampak Update iOS 14 Terhadap Campaign Berbasis Web

Dampak yang cukup signifikan terhadap campaign berbasis web yaitu jumlah limit Conversion Event yang bisa digunakan untuk optimasi Campaign Conversion (misalnya Purchase, Initiate Checkout, Add to Cart, dll), dibatasi hanya maksimum 8. Limit maksimum ini sudah termasuk untuk penggunaan Custom Conversion.

Jadi harus dievaluasi lagi untuk campaign Conversion yang berjalan saat ini, apakah jumlah event yang dioptimasi jumlahnya lebih dari 8 atau tidak. Apabila jumlahnya lebih dari 8, advertiser akan diminta untuk memilih 8 event yang akan digunakan. Di luar 8 event tersebut, tracking tetap bisa berjalan namun tidak bisa digunakan untuk optimasi campaign Conversion.

Dari sisi advertiser juga diharuskan untuk verifikasi domain di Facebook Business Manager masing-masing.

Dampak Update iOS 14 Terhadap Campaign Berbasis Mobile App

Campaign berbasis mobile app akan dibatasi untuk setiap mobile app, hanya bisa dibuat dalam 1 Ad Account, dengan jumlah iklan maksimal yang bisa dijalankan secara bersamaan sebanyak 9 Campaign, dan masing-masing campaign maksimum 5 Ad Set. Apabila ada campaign yang ingin dimatikan untuk digantikan dengan campaign baru, sistem Facebook akan butuh 72 jam untuk me-reset limit nya kembali.

Selain itu, secara reporting hasil iklan juga hanya akan di-agregat di level Campaign. Data di level Ad Set dan Ad akan diestimasi oleh Facebook menggunakan metode model statistik.

Apabila anda menggunakan Facebook SDK, pastikan untuk melakukan update versi untuk iOS terbaru yaitu Facebook SDK versi 8.1.

Penyesuaian Lainnya di Dalam Dashboard Iklan Facebook

Beberapa dampak lainnya untuk Facebook dan Instagram akibat iOS 14 meliputi:

  • Data di Ads Manager yang berpotensi terlambat masuk, bisa sampai 3 hari (tidak real time)
  • Tidak ada data breakdown untuk Action dan Delivery
  • Attribution Window berpindah dari level Ad Account ke level Ad Set, dan secara default akan mengacu pada 7-days click.
  • Berkurangnya jumlah audience yang bisa digunakan sebagai Custom Audience

Penjelasan di atas merupakan gambaran garis besar mengenai dampak perubahan iOS 14 terhadap iklan Facebook-Instagram. Kepastian mengenai hambatan dan kesulitan yang mungkin akan dihadapi belum akan diketahui dengan pasti sampai update ini benar-benar diimplementasikan.

Read More
Apa Bedanya Iklan Traffic dengan Conversions di Facebook dan Instagram?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus kembali melihat lagi kepada struktur iklan di Facebook. Ini berlaku juga di Instagram, karena iklan di dua penempatan tersebut diatur di tempat yang sama, Facebook Ads Manager. Secara struktur, objective dipilih di level Campaign. Dan di level Campaign tersebut terdapat banyak pilihan objective iklan yang bisa dipilih, mulai dari Brand Awareness, Video Views, Lead Generation, Traffic, Conversions, dan beberapa pilihan objective lainnya.

Tergantung jenis objective yang kita pilih, sistem machine learning iklan Facebook akan mengoptimalkan penayangan iklan tersebut ke audience yang sesuai. Dengan banyaknya pengguna di dalam aplikasi Facebook dan perusahaan afiliasinya seperti Instagram atau Messenger, sistem iklan Facebook bisa mengidentifikasi audiens mana yang cocok dengan tujuan iklan yang kita pilih. 

Kegunaan iklan Traffic

Sesuai namanya, iklan dengan objective Traffic dioptimalkan untuk mendapatkan klik. Apabila kita menggunakan campaign Traffic, penayangan iklan akan diprioritaskan kepada audiens yang lebih mungkin atau lebih suka mengklik suatu post. Iklan Traffic bisa menjadi pilihan yang sangat tepat untuk meningkatkan traffic website Anda.

Kegunaan iklan Conversions

Berbeda dengan iklan Traffic, iklan dengan objective Conversions akan dioptimalkan bukan hanya untuk mendapatkan klik, tapi untuk mendapatkan action di dalam website. Action di dalam website ini tergantung dari jenis websitenya. Misalnya website ecommerce, action yang ingin dioptimalkan mungkin salah satunya adalah mendapatkan pembelian di dalam website. Atau untuk website yang bukan ecommerce, bisa dioptimalkan untuk mendapatkan leads atau orang yang kontak ke kita.

Namun untuk bisa menjalankan iklan Conversions, kita akan butuh memasang tracking dengan Facebook Pixel di dalam website kita. Dari Facebook Pixel tersebut kita bisa melakukan tracking terhadap action-action yang terjadi di dalam website dalam bentuk event di Facebook Pixel.

Selain untuk keperluan tracking, event-event Pixel tersebut bisa kita gunakan untuk optimalisasi penayangan iklan. Misalnya, dengan adanya event Purchase di dalam website ecommerce, kita bisa mengoptimalkan penayangan iklan kepada audiens yang lebih mungkin melakukan pembelian di website.

Facebook Conversions vs Traffic Objective

Ilustrasi toko makanan yang ramai dikunjungi penunujung.
Traffic, Conversions, atau dua-duanya sekaligus?

Jadi apa bedanya dan kapan kita menggunakan iklan Traffic atau Conversions? Sesuai bahasan di atas, kita menggunakan objective Traffic apabila tujuan kita mendapatkan klik semaksimal mungkin. Sedangkan apabila tujuan kita mendapatkan action di dalam website, kita sebaiknya menggunakan objective Conversions.

Walaupun untuk bisa mendapatkan Conversions di website , kita harus mendapatkan klik terlebih dahulu, tapi audiens yang ditayangkan iklannya belum tentu sama. Jadi biasanya kemungkinan yang terjadi adalah apabila kita menggunakan objective Traffic, jumlah klik akan tinggi, namun angka Conversions-nya rendah. Sebaliknya dengan objective Conversions, angka Conversionsnya biasanya akan lebih tinggi, tetapi dengan jumlah klik yang lebih rendah dibandingkan iklan Traffic.

Read More
Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace

Sebagai pemilik toko online di marketplace (seperti Lazada, Shopee, Tokopedia, dan lain-lain) Anda tentu sudah mengenal berbagai macam cara untuk beriklan. Yang pertama, beriklan di marketplace itu sendiri. Yang lain, beriklan di media sosial lalu diarahkan ke toko online Anda di marketplace. Yang terakhir itu, bukan perkara rumit.

Memasang iklan Tokopedia di Facebook atau iklan Shopee di Instagram, yang ketika diklik langsung muncul toko kita, sudah lumrah. Pertanyaannya, iklan di medsos itu bikin penjualan kita di marketplace naik atau tidak? Untuk menjawabnya kita perlu tracking conversion iklan.

Tracking conversion adalah salah satu aspek penting dalam digital marketing agar kampanye kita jelas tujuannya dan terukur hasilnya. Dengan tracking pembelian sebagai conversion misalnya, kita bisa menilai baik buruknya iklan digital kita. Pertanyaan seperti: “Dengan biaya sekian juta rupiah di iklan, berapa pembelian yang dihasilkan?” dapat dijawab.

Jika memiliki website toko online sendiri, tracking conversion bisa dilakukan dengan memasang alat/kode tracking di website. Alat tracking ini disediakan oleh platform iklan populer seperti Facebook Pixel, Google Analytics, dan pendatang baru akhir-akhir ini TikTok Ads dengan TikTok Pixel-nya.

Bagaimana jika toko kita fokus berjualan di marketplace dan belum mempunyai website ecommerce sendiri, lalu kita mau beriklan, tapi iklannya dapat mengukur penjualan? Bila Anda mau beriklan di Facebook dan Instagram, maka jawabannya adalah Collaborative Ads. Sering juga disebut sebagai CPAS, meski singkatannya kurang jelas apa. Ada yang bilang collaborative platform advertising solution. Ada juga collaborative performance advertising solution. Yang jelas, penamaan resmi dari Facebook adalah Collaborative Ads.

Dari namanya ini, bisa dibilang iklan ini menjadi sebuah kolaborasi antara Facebook, marketplace, dan Anda sebagai pemilik toko. Karena ada kerja sama ini, beberapa data yang dimiliki oleh marketplace dibagi kepada Facebook dan kita sebagai pemasang iklan.

Apa yang bisa dilakukan dengan Collaborative Ads?

Contoh iklan catalog produk marketplace di Instagran dengan collaborative ads
Saat iklan produk diklik di medsos, pengguna diarahkan langsung ke toko di marketplace.

Marketplace membagikan sebagian aktivitas pengunjung (tanpa membagikan biodata pribadi) seperti produk-produk apa saja yang dilihat, apa yang ditambahkan ke keranjang (add to cart), hingga apa yang dibeli di toko online kita. Data ini terhubung langsung dengan Facebook dan dapat kita gunakan sebagai targeting iklan hingga sumber data conversion.

Tentu jangan dibayangkan, data-data pribadi (seperti nomor HP, alamat, dll) pengunjung toko kita di marketplace itu dibagikan dalam bentuk tabel data untuk kita baca. Bukan, data tersebut bukan untuk dibaca manusia secara langsung.

Salah satu hal yang bisa kita lakukan lewat Collaborative Ads ini adalah tracking conversion yang kita bahas di awal tulisan. Misalkan pengguna A membeli produk X di toko online kita (baik di website maupun di app!). Sinyal pembelian ini akan diteruskan ke Facebook melalui kode-kode tertentu. Robot Facebook kemudian akan memeriksa, apakah pengguna A ini terdaftar sebagai pengguna Facebook atau Instagram.

Jika ya, maka kemudian dicek apakah pengguna A ini sebelumnya pernah mendapatkan dan/atau berinteraksi dengan iklan Collaborative Ads yang kita setel. Jika pernah berinteraksi (klik iklan) maka iklan tersebut akan dinyatakan telah menghasilkan satu pembelian. Setelah ini, kita bisa mengevaluasi apakah iklan tersebut bagus atau tidak, menghasilkan pembelian yang sebanding dengan biaya iklan atau tidak.

Paragraf di atas hanya menggambarkan satu saja keuntungan dari Collaborative Ads. Ada banyak hal lain yang sangat membantu campaign digital kita. Untuk yang sudah cukup berpengalaman di digital ads, secara singkat Collaborative Ads bisa dijelaskan seperti ini: seakan-akan kita memiliki akses Pixel di website dan app marketplace tempat toko online kita berada. Potensinya tentu luar biasa.

Apakah semua marketplace di Indonesia sudah memiliki fitur Facebook Collaborative Ads? Per Juni 2020, belum semuanya. Daftar mitra yang sudah memiliki fitur ini adalah: Lazada, Shopee, Blibli, dan Tokopedia. Lebih lengkapnya bisa dicek di Collaborative Ads Merchants di Indonesia.

Jika marketplace tempat toko Anda berada sudah termasuk daftar tersebut, maka Anda perlu mencari tahu ke marketplace masing-masing apa syarat untuk mengaktifkan fitur Collaborative Ads itu untuk toko Anda. Beberapa syarat yang umum misalnya toko Anda merupakan toko resmi untuk suatu brand. Atau level toko Anda sudah mencapai tingkat tertentu di marketplace tersebut.

Read More
Cara Membuat Katalog Facebook untuk Instagram Shopping dan Dynamic Ads

Facebook memberikan fitur katalog yang mempermudah Anda memajang produk yang Anda ingin jual. Satu item produk dalam sebuah katalog bisa memuat informasi berupa judul, gambar, deskripsi, kategori, ketersediaan produk, URL, dan masih banyak lagi. 

Selain untuk memajang produk, Facebook Catalog juga dapat digunakan untuk Dynamic Ads dan Collection (iklan yang otomatis menampilkan produk), serta fitur terbaru yang banyak peminatnya yakni Instagram Shopping. 
Nah, bagaimana cara membuat Katalog Facebook? Pertama, pastikan Anda telah masuk ke dashboard Facebook Ads atau Facebook Bisnis. Lalu ikuti langkah-langkah berikut:

Membuat Katalog Facebook

  1. Klik mega menu di sebelah kiri atas, lalu klik Catalogue Manager.
  2. Kemudian klik “Create Catalogue”, lalu Anda akan masuk ke halaman seperti di bawah ini. Khusus di artikel ini, kita akan membuat catalog untuk ecommerce (barang-barang berwujud). Jadi silakan klik pilihan “Ecommerce”.
  3. Muncul pilihan metode untuk mengupload detail produk. Jika Anda menggunakan platform e-commerce seperti Shopify, Woocommerce, atau Magento, maka pilih box sebelah kanan. Namun jika tidak, silakan klik box sebelah kiri. Beri nama katalog Anda pada isian “Catalog Name”. Jangan lupa pastikan catalog owner sudah tepat, lalu klik Create.
  4. Katalog Facebook Anda telah siap, namun produknya masih kosong. Selanjutnya kita akan mengisi produk dengan beberapa metode. Silakan klik “View Catalog” terlebih dahulu.
    cara setup catalog facebook dengan mudah

Membuat Product Feed

Langkah selanjutnya adalah menginput katalog Anda dengan produk. Biasanya sumber produk yang diinput dikenal dengan istilah “Product Feed”. Setelah masuk ke halaman dashboard katalog, silakan lanjutkan langkah-langkah yang tadi sudah kita lakukan:

  1. Klik “Product Data Source”, lalu klik “Add Products”
    setup catalog facebook tidak sesulit yang kita kira
  2. Ada tiga pilihan dalam mengupload produk katalog:
    • Add Manually: memasukkan produk satu-persatu ke dalam katalog dengan mengisi kolom yang tersedia. Cara ini akan sangat rumit dan memakan banyak waktu apabila Anda memiliki banyak produk.
    • Use Data Feeds: memasukkan banyak produk dalam sekali upload. Cara ini dilakukan dengan mengupload data feeds. Data bisa dalam bentuk file .csv atau file .xml. Anda juga bisa menggunakan file yang ada di Google Sheets. Isi dari file tersebut pada dasarnya hanyalah berbentuk tabel dengan isian kolom nama produk, deskripsi, SKU, dan lain-lain.
    • Connect Facebook Pixels: cara ini seharusnya bisa menjadi yang paling simpel dibandingkan kedua cara di atas. Dengan cara ini, kita bisa memasukkan produk berdasarkan data dari Facebook Pixel. Sayangnya saat ini belum available sehingga kami belum pernah mencoba membuat product catalog menggunakan cara ini. 
      membuat katalog instagram
  3. Setelah memilih salah satu metode, klik “Next”, dan lanjutkan prosesnya sesuai instruksi.

Hal yang penting untuk diperhatikan adalah, ketika Anda memilih opsi kedua (Use Bulk Product), maka pastikan Anda melengkapi field wajib yang perlu diisi, yaitu:

  • id: product id, berupa angka yang unik dari setiap produk. ini merupakan field yang paling penting karena nantinya akan menjadi field yang dicocokkan dengan Event Parameter dari Pixel.
  • availability: biasanya diisi dengan in stock atau out of stock
  • condition: kondisi produk, biasanya diisi dengan new atau used
  • description: deskripsi singkat tentang produk
  • image link: link untuk gambar produk. minimum ukuran gambar 600 x 600 px
  • product url link: link untuk url produk di website
  • title: nama produk
  • price: harga produk
  • brand: nama brand dari produk.
Read More
Cara mengembalikan akun Instagram yang di-hack

Pertama, jangan panik. Coba kita runutkan dengan langkah-langkah berikut.

Identifikasi

Sekarang kita coba pastikan dulu akses apa saja yang masih kita miliki. Kondisi peretasan (hack) tiap akun berbeda-beda. Bisa jadi akun kita terkena malware, software/app pihak ketiga yang kita pernah berikan otorisasi ke akun Instagram. Kalau kasus seperti ini, biasanya kita cukup mencabut akses (revoke access) software pihak ketiga tersebut. Dalam bahasan kali ini, kita coba fokus untuk recovery akun kita diretas seorang hacker, artinya akses diambilalih oleh orang lain.

Pertanyaan pertama adalah, apakah kita masih ter-login di aplikasi Instagram kita? Jika ya, ini cukup mudah, langsung ke bagian artikel ini yang membahas recovery akun Instagram yang masih ter-login.

Akun Instagram sudah ter-logout         

Tapi biasanya, ketika di-hack kita mendapati bahwa kita sudah ter-logout dari akun Instagram kita. Maka, coba lakukan hal-hal berikut terlebih dahulu:

  • Coba login kembali.
  • Jika tidak bisa login, coba gunakan fitur “lupa password” atau “need more help” di aplikasi Instagram versi Android.

Dengan fitur “lupa password” atau “need more help” Instagram akan mengirimkan akses baru ke email atau nomor telepon yang terkait dengan akun Instagram kita. Dari sini, biasanya masalah cukup mudah diselesaikan. Cukup pastikan kita masih memiliki akses email dan nomor telepon. Langkah-langkah berikutnya adalah langkah-langkah verifikasi untuk memastikan Anda sungguh pemilik akun Instagram tersebut, misalnya permintaan foto diri catatan kode tertentu di kertas. Langkah-langkah ini bisa bervariasi, tinggal ikuti saja instruksi yang ada. Proses pemulihan bisa memakan waktu beberapa hari.

Sayangnya, ada beberapa kasus lain yang bisa dibilang lebih parah. Misalnya, yang di-hack adalah akun emailnya. Maka, ini harus diselesaikan dengan administrasi penyedia email (Google Gmail, Yahoo! Mail, atau admin email organisasi). Lalu, masalah Anda tidak akan selesai di akun Instagram saja, tapi semua akun lain yang punya kaitannya dengan email yang di-hack tersebut perlu diperiksa. Ini di luar bahasan kita sekarang.

Akun Instagram masih ter-login

Jika masih ter-login, lakukan langkah-langkah berikut untuk mengamankan akun Anda:

  • Ganti password akun segera, jangan gunakan password yang digunakan di platform lain.
  • Cabut akses semua aplikasi pihak ketiga yang mencurigakan.
  • Aktifkan fitur two-factor authentication (2FA). Sederhananya, dengan fitur ini, setiap ada perangkat tidak dikenal mencoba login ke akun Anda, nomor telepon Anda akan dikirimkan SMS OTP.

Sumber: https://help.instagram.com/368191326593075/

Yang punya email sudah tidak di organisasi

Sering pula terjadi, umumnya akun Instagram untuk bisnis, akun tersebut dibuat oleh salah satu karyawan. Lalu, akses yang dicatat hanya username Instagram dan password tanpa recovery emailnya. Atau email yang dipakai email pribadi karyawan dan sekarang orang tersebut sudah tidak lagi bersama di dalam perusahaan. Sering terjadi juga, seluruh anggota tim tidak ada yang ingat email atau nomor telepon mana yang dipakai untuk mendaftarkan akun Instagram bisnis itu. Biasanya orang yang sudah bukan bagian dari tim itu juga jadi susah dihubungi. Ini menjadi masalah yang rumit.

Jika seperti ini kondisinya, praktis tidak ada cara mudah untuk membuktikan bahwa sungguh pemilik akun Instagram itu adalah Anda pribadi atau organisasi. Instagram tidak bisa sembarangan memenuhi permintaan pemulihan akun dari email atau nomor HP lain yang tidak pernah terkait dengan pembuatan akun Instagram tersebut. Karena PAKAR Jasa merupakan Facebook managed partner, setiap fanpage/akun dari klien jasa Facebook & Instagram Ads kami sudah mendapat perlindungan untuk mendapatkan kembali akses akun bila diretas. Berikut beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi:

  • Dapat menunjukkan bukti kepemilikan akun (seperti sertifikat merk)
  • Akun sebuah Brand / Perusahaan (lebih sulit untuk request akun ndividual)

Bahkan jika akun yang sudah ter-hack itu diubah identitasnya (username & namanya berubah), akun tersebut juga dapat kami bantu untuk diajukan recovery. Selama memang histori akun tersebut pernah memiliki identitas brand Anda.

Read More
Cara Menambahkan Fanpage ke Business Manager Facebook

Beriklan Facebook / Instagram di akun Business Manager memerlukan integrasi antara Ad Account, FB Fanpage, Instagram, juga pixel (jika dibutuhkan). Sebelum memulai iklan di Facebook Business Manager, pastikan ketiga akun ini telah terhubung dengan akun business manager Anda. Nah dalam artikel ini PAKAR akan membahas bagaimana menghubungkan fanpage ke Business Manager FB. Berikut ini langkah-langkah yang perlu Anda lakukan.

Menghubungkan Fanpage ke Business Manager FB

Buka halaman Business Settings atau Pengaturan Bisnis. Pastikan Anda telah masuk ke halaman ini.

Pada menu bar di sebelah kiri, klik “Pages” atau “Halaman”. Menu ini terletak di bawah “Account” atau “Akun”.

Klik tombol “+ Add” atau “+ Tambahkan”

Selanjutnya akan muncul tiga pilihan:

  • Add a Page : Dipilih jika Fanpage telah dimiliki oleh Business Manager yang Anda buka saat ini, atau minimal Business Manager Anda telah menjadi admin pada fanpage tersebut. 
  • Request Access to a Page : Dipilih jika Fanpage yang ingin kita hubungkan milik orang lain atau bukan milik Business Manager Anda. Pada pilihan ini, kita perlu meminta admin fanpage tersebut untuk menerima permintaan akses dari Anda.
  • Create a New Page : Dipilih jika ingin membuat Fanpage baru.

Jika Anda memilih Pilihan A atau B, maka selanjutnya Anda tinggal memasukkan nama atau URL Fanpage yang ingin dihubungkan. Untuk pilihan C, Anda perlu menentukan kategori dan nama fanpage. 

Terakhir, silakan klik  tombol “Add Page” untuk pilihan A, atau “Request Access” untuk pilihan B. Sementara untuk pilihan C klik “Buat halaman” atau “Create page”.

Ketika semua proses sudah dilakukan dengan benar, fanpage akan muncul di bagian page pada halaman business settings. Anda bisa menggunakan fanpage tersebut untuk beriklan dengan ad account yang terhubung dengan business manager Anda.

Read More
Cara Setup Instagram Shopping

Instagram Shopping memungkinkan Anda untuk men-tag post dengan produk-produk yang bisnis Anda miliki. Dengan demikian, post Anda dapat tampil lebih menarik dan interaktif. Selain itu, ketika tag produk tersebut diklik, pengguna bisa langsung diarahkan ke halaman detil produk di website Anda. Bagaimana cara setup Instagram Shopping?

Cara mengaktifkan Instagram Shopping

Untuk mengaktifkan fitur Instagram Shopping, sebenarnya sangatlah mudah:

  1. Cek profil Instagram di mobile app, ke menu Settings, lalu Business.
  2. Bila fitur ini sudah disediakan untuk akun Instagram Anda, akan muncul pilihan Shopping.
  3. Hubungkan Product Catalog Anda dengan akun Instagram.

Untuk langkah terakhir, akan kami bahas lebih detil di lain kesempatan (tulisan ini akan di-update bila post tersebut sudah terbit). Bila langkah-langkah di atas sudah diikuti, ketika Anda membuat post di Instagram seperti biasa, Anda bisa memilih produk dari katalog untuk di-tag di dalam post.

Syarat-syarat setup Instagram Shopping

Langkah-langkah di atas mengandaikan fitur Instagram Shopping sudah diaktifkan untuk akun Instagram Anda. Kriteria apa yang harus dipenuhi agar akun Instagram bisa memiliki fitur Instagram Shopping (IG Shopping)? Berikut syarat-syarat untuk IG Shopping.

  • Menjual produk fisik. Artinya, jika bisnis Anda berupa jasa atau produk virtual, belum bisa menggunakan fitur ini.
  • Mengikuti “kebijakan perdagangan” Facebook. Silakan cek di sini.
  • Akun Instagram Anda haruslah akun bisnis. Fitur IG Shopping baru ada untuk akun bisnis.
  • Terhubung dengan fanpage Facebook. Saat mengubah akun menjadi akun bisnis, Instagram Anda akan diminta untuk dihubungkan dengan satu fanpage Facebook.

Sumber: https://www.facebook.com/business/instagram/shopping/guide

Bila persyaratan di atas dipenuhi, maka akun tersebut bisa diberikan fitur IG Shopping, meski ada kemungkinan Anda perlu menunggu beberapa saat sebelum fiturnya diaktifkan. Jika sudah aktif, cara setup Instagram Shopping yang sudah diinfokan di atas bisa diikuti. Namun di Indonesia, hingga saat tulisan ini terbit, fitur ini belum tentu aktif meski semua kriteria di atas sudah dipenuhi. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut dari PAKAR Jasa, silakan menghubungi kami di sini.

Read More
Keuntungan Beriklan di Facebook & Instagram dibanding dengan Iklan Konvensional

Beriklan di Facebook dan Instagram sudah menjadi hal umum bagi sebagian besar perusahaan atau orang-orang yang ingin mengembangkan bisnisnya, terbukti dengan banyaknya pengguna yang menjadikan Facebook Business Manager sebagai tools andalan dalam campaign promosi bisnis mereka di social media.

Tentunya beriklan di Facebook dan Instagram memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan beriklan secara konvensional. Selain kecenderungan masyarakat yang menjadikan internet sebagai kebutuhan, ada beberapa kelebihan yang akan didapatkan apabila beriklan melalui social media khususnya Facebook dan Instagram, diantaranya sebagai berikut.

Audiences

Kita bisa tentukan target audiences seperti apa yang ingin kita jangkau, baik dari segi demography, behaviour, dan juga Interests.

Facebook mencatat ada sekitar 2 miliar pengguna Facebook tiap bulannya dan 500 pengguna Instagram aktif yang menggunakan Instagram setiap harinya. Dari data tersebut tentunya bukanlah hal yang sulit bagi kita untuk menjangkau orang-orang yang akan kita jadikan target promosi untuk bisnis kita.

Jumlah yang sangat jauh apabila dibandingkan dengan beriklan secara konvensional, selain keterbatasan dalam menjangkau audiences, mobilitas dan fleksibilitas dalam beriklan secara konvensional juga menjadi kendala yang utama.

Budgeting

Pastinya akan membutuhkan biaya marketing yang sangat besar apabila kita ingin menjangkau audiences yang luas dengan cara konvensional, seperti membuat billboard atau bahkan iklan di media seperti televisi dan radio.

Selain itu, kita tidak bisa kontrol secara spesifik target-target audiences yang akan kita jangkau.

Dengan beriklan melalui Facebook dan Instagram, kita bisa kontrol budget marketing dengan fleksibel namun tetap bisa menjangkau audiences yang luas dan tertarget.

Conversion

Dengan beriklan di Facebook dan Instagram kita bisa mengetahui dan mengoptimasi jumlah conversion. Kita dapat membuat Custom Audiences berdasarkan dari database orang-orang yang sudah pernah berinteraksi langsung dengan bisnis kita sehingga akan lebih mudah bagi kita untuk mencari potential audiences yang memiliki behaviour yang sama dan memiliki kecenderungan untuk melakukan conversion.

Selain itu, kita bisa melakukan konsep remarketing berdasarkan dari Custom Audiences yang sudah kita buat, hal ini menjadikan target kita akan sangat spesifik dan campaign iklan kita sesuai dengan tujuan.

Hal ini tentu amat sangat sulit apabila dilakukan dengan sistem marketing konvensional yang notabene hanya bisa menjangkau jumlah orang saja tanpa kita tahu apakah target iklan kita relevan atau tidak, serta kita tidak bisa kontrol seberapa banyak orang yang melakukan conversion / closing dari iklan kita.

Read More
Cara Tepat Memanfaatkan Facebook Ads Sesuai Produk Bisnis Anda

Facebook merupakan social media terbesar yang memiliki 130 juta pengguna aktif di Indonesia. Jumlah ini menjadikan banyak orang berlomba-lomba memanfaatkan Facebook untuk kepentingan bisnis mereka. Sebagian orang berhasil, namun sebagian lain gagal.  Salah satu penyebab kegagalan mereka adalah karena penentuan target yang kurang tepat.

Sebelum memanfaatkan Facebook untuk berbisnis, Anda perlu menentukan target yang tepat sasaran sesuai dengan tipe produk. Produk-produk fashion umumnya akan lebih cocok karena iklan Facebook menekankan pada unsur visual. Tapi untuk industri yang masuk dalam kelompok B2B, mungkin kurang cocok untuk menggunakan Facebook, kecuali menggunakan strategi remarketing. Karena itu, sebaiknya ketahui bagaimana memanfaatkan Facebook sesuai produk bisnis Anda. Hal ini dilakukan karena mengelola Facebook membutuhkan effort yang tidak ringan.

Berikut ini cara memanfaatkan Facebook yang bisa Anda pilih sesuai dengan jenis usaha:

Memperkuat Eksistensi Bisnis

Ini adalah tujuan paling dasar bagi pebisnis saat mulai membuat Facebook fanpage. Pebisnis dapat mencantumkan brand, logo, alamat toko, deskripsi, atau website di fanpage mereka untuk menunjukkan bahwa produk bisnis mereka mudah dijangkau. Meskipun interaksi di fanpage Facebook sudah tidak terlalu populer, informasi yang lengkap pada fanpage  tetap diperlukan karena Facebook Ads mewajibkan pengiklannya menggunakan fanpage.

Cantumkan informasi dengan lengkap dan kredibel pada fanpage Anda melalui logo, cover photo, dan gambar konten yang berkualitas agar bisnis Anda terlihat kredibel. Sebuah penelitian menemukan bahwa informasi yang berkualitas pada fanpage dapat memengaruhi seseorang untuk membeli produk.

Karena termasuk tujuan dasar, eksistensi suatu brand termasuk tujuan yang bisa dimanfaatkan semua jenis bisnis atau produk tanpa terkecuali.

Branding

Social media seperti Facebook adalah media yang paling powerful untuk melakukan branding. Produk bisnis Anda dapat memberikan materi promosi lewat post yang menarik dengan pilihan gambar, teks, atau video. Untuk menjangkau orang lebih banyak dan spesifik, Anda bisa menggunakan Facebook Ads. Fitur ini dapat menjangkau orang berdasarkan jenis kelamin, umur, lokasi, kesukaan, hobi, dan banyak kriteria lain. Bahkan dengan strategi dan pengaturan yang lebih lanjut, kita bisa memberikan konten iklan yang sesuai dengan tingkat kedekatan seseorang dengan brand Anda. Konsep tersebut dinamakan sebagai funneling. Setiap penyedia jasa Facebook Ads berpengalaman akan memperhatikan funneling sebagai salah satu faktor dalam merencanakan campaign iklan. Sebaiknya berikan informasi lokasi, nomor telepon, dan email agar customer lebih mudah menghubungi Anda.

Semua produk dapat memanfaaatkan Facebook untuk branding.

Interaksi dengan Pelanggan

Salah satu kelebihan Facebook dibandingkan media tradisional adalah fitur interaksi dua arah dari audiens kepada bisnis Anda secara real-time. Anda dapat membangun interaksi melalui sapaan, tanya jawab, mini quiz, atau testimoni. Interaksi dengan pelanggan yang terbangun secara baik akan meningkatkan nilai brand dan loyalitas konsumen Anda.

Interaksi atau engagement cocok dimanfaatkan brand-brand yang ingin membangun loyalitas konsumen. Biasanya ini dibutuhkan oleh produk kesehatan, kecantikan, travel, atau otomotif. Beberapa produk jasa juga membutuhkan interaksi berupa testimoni dari pelanggan mereka.

Customer Service

Di era digital sekarang ini, perusahaan tidak lagi membatasi layanan customer service mereka pada telepon atau email saja. Para pebisnis kini dapat memanfaatkan Facebook sebagai media untuk menerima pesan, komplain, dan feedback dari customer. Perusahaan di Indonesia yang paling banyak memanfaatkan social media untuk customer service umumnya bergerak di bidang telekomunikasi. Sampai saat ini mereka menyediakan tim khusus untuk menangani komplain dari customer sehingga customer tidak harus mengantre lewat telepon.

Selain industri telekomunikasi, fungsi customer service sangat cocok untuk bisnis di bidang jasa seperti transportasi, ekspedisi, rumah sakit, dan bisnis jasa lain dengan frekuensi feedback pelanggan yang tinggi. Namun perlu diingat bahwa membuka layanan customer service membutuhkan SDM yang memadai. Hendaknya para pebisnis memerhatikan hal ini agar tak kewalahan menangani feedback dari customer. Di social media, feedback negatif dari customer seringkali tidak dapat dihindari, tapi calon customer lain akan menilai bagaimana brand Anda menangani feedback tersebut.

Menjual Produk (Sales)

Ini adalah manfaat yang paling diharapkan para pebisnis. Facebook telah lama mengakomodasi penjualan lewat fitur bernama Facebook Shop. Anda bisa menggunakan Facebook layaknya “toko cabang” yang memajang produk-produk Anda. Semua jenis produk bisa menggunakannya asal memenuhi syarat. Namun pertanyaannya, apakah efektif? Ini perlu identifikasi khusus.

Salah satu cara mengidentifikasinya adalah, cari tahu apakah produk Anda termasuk high-involvement product atau low-involvement product. High-involvement product adalah produk yang membutuhkan pertimbangan matang sebelum customer membeli, sedangkan low-involvement product sebaliknya. Contoh, orang yang akan membeli rumah tidak akan memutuskan pembelian semudah orang membeli pakaian, sehingga rumah tergolong high involvement product dan kurang cocok menargetkan transaksi penjualan dari Facebook.

Tapi ada cara-cara tertentu untuk menarget calon pembeli rumah dengan strategi dan pendekatan khusus di Facebook. Pebisnis dengan produk high-involvement bisa menggunakan Facebook untuk mendorong minat pembelian customer lewat konten yang menarik. Minat pembelian customer bisa dinilai dari keinginan mereka untuk mengisi Leads. Di Facebook, Anda bisa mengetahui jumlah Leads melalui penambahan call to action, yakni informasi berupa link, pendaftaran, nomor HP, email, atau informasi lain yang membuat calon customer menghubungi bisnis Anda.

Mengumpulkan Database

Facebook memiliki fitur tracking bernama Facebook Pixel yang mampu mengumpulkan data orang-orang yang pernah berinteraksi dengan akun Facebook atau website Anda. Database ini dapat digunakan untuk memasang iklan berbayar ke orang yang lebih tepat. Anda bisa memilih siapa saja yang ingin ditarget, apakah orang yang telah menonton video Anda, mengklik iklan Anda, mengunjungi profil Anda, atau mengunjungi website Anda selama sekian detik.

Dengan database target tersebut, budget yang Anda keluarkan untuk iklan dapat lebih terkontrol sehingga tidak terbuang percuma pada orang-orang yang bukan merupakan target Anda. Sehingga fanpage dan website Anda bukan lagi sekadar menjadi tempat pajangan produk, melainkan menjadi tempat mengumpulkan database. Database ini yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan insight orang-orang yang pernah berinteraksi dengan usaha Anda.

Mengundang Orang ke Event

Ketika bisnis Anda akan membuat event, mengikuti pameran, atau mengumpulkan komunitas, Facebook bisa membantu Anda mengundang orang lewat fitur Facebook Event. Fitur ini menjadi semacam pengganti undangan tercetak, namun disajikan di Facebook. Anda bisa memberi detail acara kepada audiens yang ingin Anda tuju. Fitur ini bisa digunakan secara gratis, namun terbatas pada orang yang telah menyukai fanpage bisnis Anda. Jika ingin menjangkau target lebih luas, Anda bisa menggunakan Facebook Ads yang berbayar.

Facebook Event cocok dimanfaatkan untuk bisnis cafe, pameran, event organizer, atau bisnis apapun yang sedang mengadakan event khusus.

 

Di antara ketujuh cara memanfaatkan Facebook tersebut, mana yang paling relevan dengan model bisnis Anda? Sebaiknya tentukan target yang sesuai sehingga Anda bisa memanfaatkannya dengan efisien.

Read More

Pos-pos Terbaru

  • Definisi dan Cara Meningkatkan Domain Authority
  • Cara Setup Goals di Google Analytics
  • Plugin WordPress yang Sering Digunakan oleh Digital Marketing
  • Perbedaan SEO dan SEM dalam 3 Menit!
  • Google (Search Ads) vs Iklan Facebook

Komentar Terbaru

  • admin pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • arifin pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • Sales PAKAR Jasa pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • ikrom pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • admin pada Cara Menambahkan Fanpage ke Business Manager Facebook

Arsip

  • Juni 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • Agustus 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Agustus 2019
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Mei 2018

Kategori

  • Facebook Marketing
  • Facebook Page
  • General Digital Marketing
  • Google Ads
  • Instagram
  • Marketplace
  • SEO
  • TikTok

© Copyright 2022
PT Pakar Akselerasi Ekonomi
PAKAR Jasa
Digital Marketing Agency

  • Jasa Facebook & Instagram Ads
  • Jasa Iklan Google Search Ads
  • Jasa Iklan Google Display Ads
  • Jasa Iklan TikTok Ads
  • Jasa SEO Jakarta
  • Jasa Konsultasi Internet Marketing
  • Jasa Pembuatan Website
  • Jasa Landing Page
  • Jasa Setup Instagram Shopping
  • Jasa Perbaikan WordPress Terkena Virus/Malware
  • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Jasa Verified Akun Instagram
  • Jasa Kembalikan Akun Instagram