Dalam dunia pemasaran digital yang semakin kompetitif, memahami perilaku konsumen menjadi kunci untuk menciptakan strategi iklan yang efektif. Salah satu pendekatan yang terbukti ampuh adalah behavioral targeting, yaitu teknik pemasaran yang menyesuaikan iklan berdasarkan aktivitas dan minat pengguna secara online. Dengan strategi ini, brand dapat menyajikan konten yang lebih personal, relevan, dan tepat sasaran. Ingin tahu lebih banyak soal behavioral targeting? Baca di sini!
Arti Behavioral Targeting
Behavioral Targeting adalah strategi pemasaran digital yang menampilkan konten atau iklan berdasarkan perilaku pengguna, seperti aktivitas pencarian, laman yang dikunjungi, dan interaksi sebelumnya di situs web. Dengan memahami perilaku ini, perusahaan dapat menampilkan iklan yang lebih personal dan relevan untuk masing-masing individu. Menurut artikel dari Adobe, teknik ini memungkinkan pemasar menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan cara menyajikan konten yang disesuaikan berdasarkan tindakan pengguna di masa lalu.
Manfaat Menggunakan Behavioral Targeting
- Personalisasi yang Lebih Akurat
Behavioral targeting memungkinkan perusahaan menyajikan iklan yang benar-benar sesuai dengan minat pengguna, sehingga meningkatkan peluang konversi. Menurut artikel EngageBay menyatakan bahwa personalisasi berbasis perilaku ini mampu meningkatkan engagement dan tingkat keberhasilan kampanye digital secara signifikan. - Efisiensi Anggaran Iklan
Dengan menargetkan pengguna yang sudah menunjukkan ketertarikan terhadap suatu produk atau layanan, perusahaan dapat meminimalkan pemborosan iklan. Pada artike mailchimp mengatakan bahwa Ini berarti pengeluaran iklan lebih tepat sasaran, yang pada akhirnya meningkatkan return on investment (ROI). - Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Menurut Dovetail, menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih menyenangkan dan relevan, yang dapat membangun loyalitas jangka panjang. Menurut Dovetail, strategi ini memperkuat hubungan antara brand dan pelanggan karena pengguna merasa dimengerti oleh perusahaan.
Contoh Behavioral Targeting
-
- Retargeting Iklan
Seorang pengguna yang meninggalkan keranjang belanja tanpa menyelesaikan transaksi akan melihat iklan dari produk yang sama di platform media sosial atau website lain. Ini adalah salah satu bentuk paling umum dari behavioral targeting, dan sangat efektif dalam meningkatkan tingkat konversi.
- Rekomendasi Produk
Platform seperti Amazon atau Netflix menggunakan data perilaku untuk merekomendasikan produk atau konten berdasarkan aktivitas pengguna sebelumnya. Contohnya, jika Anda sering menonton film dokumenter, sistem akan menyarankan film dengan genre serupa.
- Email Marketing yang Disesuaikan
Sistem pemasaran email dapat menyesuaikan isi email berdasarkan halaman produk yang baru saja dikunjungi pengguna. Sebagai contoh, pengguna yang melihat produk sepatu olahraga mungkin menerima email promosi khusus untuk sepatu tersebut dalam waktu 24 jam. - Penawaran Berdasarkan Lokasi atau Waktu
Targeting ini juga dapat memanfaatkan data lokasi pengguna atau waktu berkunjung. Misalnya, pengguna yang sering mencari kafe di pagi hari akan melihat promosi sarapan dari lokasi terdekat di jam tersebut.
- Retargeting Iklan
Ingin memaksimalkan strategi pemasaran terutama pada behavioral targeting agar bekerja lebih optimal dan hasil iklan maksimal? Gunakan Jasa Facebook Ads dan Jasa Iklan TikTok agar hasil iklan lebih maksimal! Dengan dukungan strategi iklan berperforma tinggi, Anda dapat menjangkau audiens yang tepat, di waktu yang tepat, dengan pesan yang paling relevan.