Kamu punya website? Sering melihat Google Analytics? Pasti tidak jarang mendengar istilah bounce rate. Tapi, sudahkah kamu memahami metrik tersebut? Bounce rate adalah metrik penting yang dapat mencerminkan kualitas isi website Anda. Cari tahu selengkapnya di artikel ini!
Apa Itu Bounce Rate?
One page session atau bounce rate adalah persentase yang dihitung dari rasio antara pengunjung website yang pergi setelah melihat halaman tanpa melakukan interaksi apa pun dengan total pengunjung website. Interaksi yang dimaksud termasuk scroll, klik, isi form, memutar video, dan lainnya.
Berikut rumus cara menghitung bounce rate:
Bounce Rate = (Jumlah pengunjung satu halaman / Jumlah total pengunjung website) x 100%
Dengan kata lain, metrik ini mengukur banyaknya orang yang mengunjungi website namun langsung keluar lagi. Itu mengapa metrik ini juga sering disebut dengan single page session.
Metrik ini penting untuk menilai seberapa menarik sebuah halaman website menarik untuk ditelusuri. Semakin rendah nilai bounce rate, berarti website dinilai menarik, relevan, dan memiliki kualitas konten yang baik oleh user. Sebaliknya, jika nilainya tinggi berarti kualitas website perlu diperbaiki.
Penyebab Bounce Rate Tinggi
Bounce rate yang tinggi memang bukan hal yang baik, khususnya untuk bisnis yang mengandalkan traffic untuk meningkatkan penjualan, seperti e-commerce. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingginya nilai metrik ini, berikut contohnya:
- Konten Tidak Relevan dan Tidak Berkualitas
Ketika user mengetikkan kata/frasa di dalam search engine, maka user sudah memiliki tujuan atau ekspektasinya sendiri terhadap konten apa yang ingin didapatkan. Selanjutnya, saat user membuka suatu halaman website dan ternyata isi website tersebut tidak menampilkan informasi yang relevan, maka user cenderung akan langsung keluar dari halaman tersebut.
- Desain Tampilan Halaman yang Buruk dan Tidak Responsif
Visual website dapat menjadi pengaruh besar untuk user menentukan tetap berada di halaman tersebut atau malah memilih untuk keluar. Desain tampilan bisa meliputi dari warna, desain, hingga tata letak yang buruk. Selain itu, desain website yang tidak responsif juga dapat meningkatkan bounce rate karena tampilan pada device yang berbeda bisa menjadi berantakan.
- Kecepatan Halaman yang Rendah
Kecepatan website dapat menjadi faktor utama user tidak bertahan lama dalam website. Dengan loading yang lama, user akan cenderung memilih untuk langsung meninggalkan website dan mencari website lainnya yang dapat diakses dengan cepat.
Apa Pengaruhnya Terhadap SEO
Tingginya nilai one page session dapat mempengaruhi SEO walaupun tidak secara langsung. Namun, tinggi metrik ini dapat memberikan sinyal negatif ke Google yang mengindikasikan adanya masalah pada website. Dengan demikian, ranking dapat berpotensi untuk turun walaupun metrik ini tidak menjadi faktor ranking secara langsung.
Cara Menurunkan Bounce Rate
Menurunkan bounce rate dapat dimulai dengan mengaudit halaman apa saja yang memiliki nilai yang tinggi dan selanjutnya dapat melakukan beberapa strategi berikut:
- Meningkatkan Kecepatan Website
Pengecekan kecepatan website dapat dilakukan melalui Google PageSpeed Insights atau GTmetrix. Beberapa hal seperti menurunkan ukuran file gambar dan menggunakan caching dapat membantu website menjadi lebih cepat. Untuk informasi selengkapnya, kamu juga bisa membaca di artikel ini.
- Pastikan Konten Relevan dan Berkualitas
Membuat konten yang relevan harus diawali dengan pemahaman terkait search intent. Terdapat beberapa jenis search intent seperti informational, navigational, transactional, dan commercial yang memiliki tujuan berbeda-beda. Kamu harus memastikan penggunaan keyword sudah sesuai intentnya agar lebih relevan dengan apa yang diinginkan oleh user.
- Pastikan Desain Website yang Responsif
Website yang responsif berarti tampilan dapat beradaptasi di berbagai device. Khususnya tampilan di mobile karena semakin maraknya penggunaan handphone dan website perlu dipastikan sudah mobile-friendly.
- Gunakan Call to Action (CTA) yang Jelas
Menambahkan tombol-tombol CTA dapat memberikan arahan yang jelas pada user untuk berinteraksi di website. Contohnya, kamu dapat menambahkan CTA “Baca Selengkapnya”, “Klik Di Sini”, “Hubungi Kami”, “Checkout Di Sini” untuk mengajak user melakukan klik dan menelusuri website secara lebih dalam.
Bounce rate adalah indikator penting untuk memahami kebiasaan user di website. Walaupun bukan merupakan faktor ranking secara langsung, tapi optimasi dapat dilakukan untuk memberikan user experience yang lebih baik hingga dapat meningkatkan performa SEO. Ingin website Anda ranking di pencarian? Hubungi kami!