Algoritma Iklan Facebook dan Instagram
Jika Anda ingin beriklan menggunakan Facebook dan Instagram tentunya Anda harus memahami bagaimana algoritma iklan Facebook dan Instagram bekerja agar tujuan iklan Anda tercapai secara optimal.
Pada Facebook Business Manager (FBM), terdapat 11 objektif yang masing-masing memiliki algoritmanya tersendiri. Objektif adalah tujuan yang ingin dicapai dari iklan.
Facebook membagi tahapan iklan menjadi 3 yaitu Awareness, Consideration dan Conversion.
Awareness
Optimasi iklan Awareness akan menekankan exposure iklan yang tinggi supaya brand Anda dikenal luas (Brand Awareness) atau iklan Anda bisa menjangkau banyak orang (Reach). Singkat kata, dengan Awareness ini Anda mengusahakan agar iklan Anda bisa menarik sebanyak mungkin perhatian market baru.
Consideration
Iklan dioptimasi untuk orang yang sudah familiar dengan brand Anda agar mereka melakukan suatu aksi seperti klik link iklan (Traffic), like komen share (Engagement), unduh aplikasi (App Installs), menonton video (Video Views), isi form Facebook (Lead Gseneration), mengirim pesan (Messages).
Conversion
Iklan dioptimasi agar orang yang sudah memiliki ketertarikan tersebut untuk melakukan aksi final yang berujung kepada pembelian secara online (Conversions dan Catalog Sales) maupun pembelian offline dengan mengunjungi lokasi toko fisik Anda (Store Traffic). Algoritma Conversion ini cocok sekali jika target Anda adalah untuk meningkatkan sales.
Penggunaan target audience yang sama pada objektif yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda dikarenakan perbedaan algoritma objektif tersebut.
Misalnya Anda menggunakan target audience yang memiliki ketertarikan pada “Fashion Wanita” kemudian memasang iklan dengan objektif Reach dan Conversions.
Pada campaign Reach, jumlah penerima iklan akan lebih banyak ketimbang campaign Conversions. Namun bisa saja tidak ada penjualan yang didapatkan karena penjualan bukan prioritas dari objektif Reach.
Sebaliknya pada campaign Conversions, Facebook akan memprioritaskan pengiriman iklan ke orang-orang yang dinilai berpotensi untuk melakukan pembelian. Hal ini akan menyebabkan jumlah penerima iklan (reach) yang didapatkan itu lebih sedikit karena targetnya yang spesifik.
Anda bisa menggunakan lebih dari 1 objektif jika diperlukan. Apapun strategi iklan Anda, jika Anda memahami bagaimana algoritma dari tiap objektif bekerja, tentunya iklan bisa berjalan maksimal dan Anda bisa lebih mudah menyelesaikan masalah yang ada.