Cara Memilih Digital Marketing Agency Terbaik Cara Memilih Digital Marketing Agency Terbaik
  • Home
  • Our Services
    • Facebook & Instagram Ads
    • Google Search Ads
    • Google Display Ads
    • Jasa Iklan TikTok Ads
    • Jasa SEO Jakarta
    • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Careers
  • PAKAR Jasa Blog
  • Contact Us
  • Home
  • Our Services
    • Facebook & Instagram Ads
    • Google Search Ads
    • Google Display Ads
    • Jasa Iklan TikTok Ads
    • Jasa SEO Jakarta
    • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Careers
  • PAKAR Jasa Blog
  • Contact Us
  •  
Cara Memilih Digital Marketing Agency Terbaik

Bagi Anda yang punya bisnis atau bekerja di bidang marketing, mungkin ada saat di mana Anda akan membutuhkan bantuan pihak lain untuk membantu Anda menjalankan aktivitas marketing. Bisa jadi karena Anda sudah terlalu sibuk untuk menjalankan marketing campaign sendirian, atau membutuhkan bantuan pihak yang lebih ahli, atau mungkin juga karena bisnis Anda berkembang pesat sehingga butuh bantuan agensi untuk bisa bergerak lebih cepat.

Di jaman sekarang ini, aktivitas marketing akan sangat sulit dipisahkan dari digital marketing. Anda juga tentunya tidak mau ketinggalan dalam menjalankan digital marketing bukan?

Namun, memilih agensi untuk membantu digital marketing Anda juga tidak boleh asal-asalan. Kira-kira apa saja yang harus diperhatikan saat akan memilih digital marketing agency?

Mengerti Kebutuhan Anda

Pertama-tama, tetapkan dulu tujuan aktivitas marketing Anda. Apa yang ingin Anda capai dengan jasa digital marketing? Setiap bisnis atau perusahaan mungkin punya tujuan berbeda-beda, ada yang butuh meningkatkan brand awareness, ada yang butuh banyak traffic ke website, ada yang butuh supaya dapat penjualan lebih banyak, dan lain sebagainya.

Foto tulisan neon dalam bahasa Inggris "NEED" dan "DESIRE". Ilustrasi untuk tulisan mengenai kebutuhan digital marketing Anda.
Apa yang bisnis Anda butuhkan dalam pemanfaatan digital marketing?

Kemudian, pastikan pihak agensi mengerti apa yang Anda butuhkan. Berikan penjelasan mengenai apa yang ingin Anda capai, supaya pihak agensi juga memahami apa yang Anda butuhkan. Digital marketing agency terbaik tentu bisa memberikan rencana solusi yang tepat untuk mendapatkannya.

Hati-hati apabila Anda sudah diberikan rencana campaign duluan sebelum menjelaskan apa yang ingin Anda capai, karena belum tentu rencana itu akan cocok dengan kebutuhan Anda.

Memiliki Skill yang Sesuai

Cakupan digital marketing cukup luas, dan karenanya beberapa digital marketing agency juga punya spesialisasi yang berbeda-beda. Ada digital marketing agency yang terbaik  di pembuatan konten media sosial, ada yang fokus di video production, atau ada juga yang fokus di performance, dan lain sebagainya.

Sesuaikan spesialisasi digital marketing agency terbaik sesuai dengan apa yang Anda butuhkan. Apabila yang Anda perlukan adalah meningkatkan sales, mungkin akan lebih cocok dengan agensi yang fokusnya di performance.

Cek Track Record/Portfolio

Yang tentunya tidak kalah penting adalah cek juga track record atau portfolio dari agensi. Campaign-campaign apa yang sebelumnya pernah dijalankan, bisnis atau perusahaan mana saja yang menggunakan jasa digital marketing agency tersebut.

Apabila pernah menjalankan campaign untuk bisnis yang serupa dengan Anda, kemungkinan agensi tersebut sudah punya pengalaman yang mungkin Anda butuhkan.

Demikian pembahasan kali ini mengenai cara memilih digital marketing agency yang tepat. Apabila ada pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami untuk diskusi lebih lanjut.

Read More
Apa Bedanya Iklan Traffic dengan Conversions di Facebook dan Instagram?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus kembali melihat lagi kepada struktur iklan di Facebook. Ini berlaku juga di Instagram, karena iklan di dua penempatan tersebut diatur di tempat yang sama, Facebook Ads Manager. Secara struktur, objective dipilih di level Campaign. Dan di level Campaign tersebut terdapat banyak pilihan objective iklan yang bisa dipilih, mulai dari Brand Awareness, Video Views, Lead Generation, Traffic, Conversions, dan beberapa pilihan objective lainnya.

Tergantung jenis objective yang kita pilih, sistem machine learning iklan Facebook akan mengoptimalkan penayangan iklan tersebut ke audience yang sesuai. Dengan banyaknya pengguna di dalam aplikasi Facebook dan perusahaan afiliasinya seperti Instagram atau Messenger, sistem iklan Facebook bisa mengidentifikasi audiens mana yang cocok dengan tujuan iklan yang kita pilih. 

Kegunaan iklan Traffic

Sesuai namanya, iklan dengan objective Traffic dioptimalkan untuk mendapatkan klik. Apabila kita menggunakan campaign Traffic, penayangan iklan akan diprioritaskan kepada audiens yang lebih mungkin atau lebih suka mengklik suatu post. Iklan Traffic bisa menjadi pilihan yang sangat tepat untuk meningkatkan traffic website Anda.

Kegunaan iklan Conversions

Berbeda dengan iklan Traffic, iklan dengan objective Conversions akan dioptimalkan bukan hanya untuk mendapatkan klik, tapi untuk mendapatkan action di dalam website. Action di dalam website ini tergantung dari jenis websitenya. Misalnya website ecommerce, action yang ingin dioptimalkan mungkin salah satunya adalah mendapatkan pembelian di dalam website. Atau untuk website yang bukan ecommerce, bisa dioptimalkan untuk mendapatkan leads atau orang yang kontak ke kita.

Namun untuk bisa menjalankan iklan Conversions, kita akan butuh memasang tracking dengan Facebook Pixel di dalam website kita. Dari Facebook Pixel tersebut kita bisa melakukan tracking terhadap action-action yang terjadi di dalam website dalam bentuk event di Facebook Pixel.

Selain untuk keperluan tracking, event-event Pixel tersebut bisa kita gunakan untuk optimalisasi penayangan iklan. Misalnya, dengan adanya event Purchase di dalam website ecommerce, kita bisa mengoptimalkan penayangan iklan kepada audiens yang lebih mungkin melakukan pembelian di website.

Facebook Conversions vs Traffic Objective

Ilustrasi toko makanan yang ramai dikunjungi penunujung.
Traffic, Conversions, atau dua-duanya sekaligus?

Jadi apa bedanya dan kapan kita menggunakan iklan Traffic atau Conversions? Sesuai bahasan di atas, kita menggunakan objective Traffic apabila tujuan kita mendapatkan klik semaksimal mungkin. Sedangkan apabila tujuan kita mendapatkan action di dalam website, kita sebaiknya menggunakan objective Conversions.

Walaupun untuk bisa mendapatkan Conversions di website , kita harus mendapatkan klik terlebih dahulu, tapi audiens yang ditayangkan iklannya belum tentu sama. Jadi biasanya kemungkinan yang terjadi adalah apabila kita menggunakan objective Traffic, jumlah klik akan tinggi, namun angka Conversions-nya rendah. Sebaliknya dengan objective Conversions, angka Conversionsnya biasanya akan lebih tinggi, tetapi dengan jumlah klik yang lebih rendah dibandingkan iklan Traffic.

Read More
Cara Beriklan di TikTok

TikTok sudah menjadi salah satu app pertama yang dikunjungi banyak orang ketika ingin menonton video-video pendek yang menghibur. Keberadaan TikTok menjadi sebuah peluang baru bagi para pebisnis. Mari berkenalan dengan TikTok Ads sekilas di artikel ini.

Pertama, untuk dapat beriklan di TikTok, silakan daftarkan bisnis Anda di https://www.tiktok.com/business/id dan ikuti panduan yang ada. Kita akan lebih melihat struktur iklan TikTok di bahasan kali ini. Jika sudah membuat akun iklan di TikTok, kita akan sampai di dasbor TikTok Business Center dengan tampilan yang cukup familiar jika Anda sering beriklan di social media. Anda bisa mengundang tim ke dalam Business Center ini. Yang menarik, pihak yang diundang bisa bergabung mengelola iklan tanpa harus memiliki akun TikTok biasa.

Struktur iklan TikTok

Oke, pertama perlu diketahui dulu sebenarnya ada beberapa macam tipe iklan TikTok, tapi sejauh ini yang terbuka untuk dikelola sendiri (self-serve) baru tipe In-Feed Ads. Berikut ilustrasi mengenai In-Feed Ads dari TikTok.

Seperti yang bisa dilihat, iklan ini bisa ditemukan pengguna TikTok di tab “For You” dan konten iklan akan ditandai sebagai “Sponsored”.

Struktur iklan dari sisi advertiser juga cukup familiar, TikTok mengikuti hirarki 3 tingkatan yang jamak dipakai platform ads pendahulu. Istilah yang digunakan TikTok adalah: Campaign, Ad Group, dan Ads.

Struktur iklan TikTok sebuah hirarki dengan 3 tingkatan: Campaign, Ads Groups, dan Ads.

Di level campaign, kita dapat mengatur tujuan iklan seperti Traffic, Conversion, App Install, atau lain-lain; juga mengatur batasan total biaya iklan.

Pilihan objective campaign di TikTok Ads yang muncul di dashboard TikTok Ads.

Di level ad group, fokusnya adalah targeting: siapa yang mau ditarget dan tipe optimalisasi. Ada juga detil-detil penting seperti URL tujuan, branding, dan penempatan iklan. Pengaturan-pengaturannya sejauh ini masih sangat familiar bagi advertiser pada umumnya; kita bisa beradaptasi dengan cepat di platform ini. Satu hal yang agak berbeda mungkin URL tujuan yang ditaruh di level ad group. Biasanya URL kita set di level ads. Tapi ini bisa jadi sebuah praktik manajemen iklan yang baik untuk diterapkan ke platform-platform lain.

Di level ads, TikTok fokus pada kreatif, yakni tampilan iklan. Kita bisa menggunakan materi gambar dan video. Spesifikasi untuk materi gambar bisa dibaca di sini dan video di sini.

Begitu gambaran cara membuat iklan di TikTok. Singkat kata, bila Anda sudah terbiasa beriklan di media sosial, kemungkinan sudah cukup familiar dalam menjalankan iklan di TikTok.

Fitur apa yang menarik di TikTok bagi Anda? Mungkin sebagai pemilik bisnis, sangat tertarik dengan karakteristik pengguna TikTok yang konon cukup berbeda dari platform media sosial lainnya. Kami sendiri di PAKAR Jasa, sebagai digital marketing agency yang berfokus untuk membantu klien mendapatkan business result, tentu sangat tertarik dari fitur tujuan Conversion yang disediakan TikTok. Apalagi, TikTok juga menyediakan tracking tool bernama TikTok Pixel untuk mengetahui hasil conversion yang dihasilkan dari iklan.

Apabila tertarik dengan jasa iklan TikTok bersama PAKAR Jasa, silakan hubungi kami. Jika Anda tertarik untuk pembahasan lain di blog ini seputar iklan baik di TikTok atau platform lain, silakan tinggalkan pesan di kolom komentar. Sampai jumpa di artikel berikutnya.

Read More
Mengukur keberhasilan campaign digital marketing

Dalam menjalankan sebuah campaign digital marketing, tentunya kita punya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuannya pun bisa berbeda-beda, ada yang ingin meningkatkan sales, ada yang ingin meningkatkan brand awareness, ada yang ingin supaya apps nya banyak di-download, dan lain sebagainya.

Pada artikel ini kita akan coba bahas beberapa metrik yang banyak digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu campaign digital marketing.

Cost per Result

Metrik Cost per Result ini biasanya banyak digunakan apabila campaign yang dijalankan berorientasi pada Conversions. ‘Result’ yang menjadi patokan di sini pun bisa beragam, tergantung jenis bisnis dan produk yang dijual.

Contohnya, untuk bisnis e-commerce yang memungkinkan bertransaksi online langsung di dalam website, bisa menggunakan metrik Cost per Purchase. Cost per Purchase sendiri diartikan sebagai biaya per pembelian. Cara menghitungnya adalah dengan membagi angka yang dihabiskan untuk iklan (cost) dengan angka penjualan yang didapat (purchase).

Lain lagi dengan bisnis di luar e-commerce yang transaksinya terjadi secara offline, misalnya lewat layanan pesan instan seperti WhatsApp atau sejenisnya. Metrik yang biasanya menjadi acuan misalnya adalah Cost per Lead atau Cost per Contact. Cara menghitungnya mirip dengan menghitung Cost per Purchase, hanya saja angka pembaginya bukan angka penjualan, melainkan jumlah orang yang menghubungi (lead/contact).

Yang patut diperhatikan lebih lanjut dari metrik Cost per Contact atau Cost per Lead adalah berapa banyak penjualan yang didapatkan dari orang-orang yang menghubungi. Karena tentunya tidak semua yang menghubungi akan membeli, jadi angka Cost per Lead atau Cost per Contact harus dibandingkan juga dengan seberapa besar persentase orang yang akhirnya jadi membeli (conversion rate). Semakin besar persentasenya, maka bisa dibilang bahwa keberhasilan campaign nya lebih tinggi.

Return on Ad Spend (ROAS)

Metrik ROAS juga banyak digunakan oleh campaign yang tujuannya Conversions. Lebih spesifik lagi, ROAS banyak digunakan oleh para bisnis e-commerce sebagai KPI (key performance indicator), artinya metrik ROAS ini menjadi tolok ukur keberhasilan campaign.

Yang dimaksud oleh ‘return’ dalam ROAS adalah omset. Artinya, cara menghitung ROAS adalah membandingkan berapa banyak omset yang didapatkan (return) dengan berapa banyak biaya iklan yang dikeluarkan (ad spend). Semakin tinggi angka ROAS, artinya campaign yang dijalankan memberikan hasil yang semakin baik.

Untuk para advertiser yang bisa mengukur omset yang didapatkan, metrik ROAS menjadi lebih relevan dibandingkan dengan metrik Cost per Purchase semata. Kenapa begitu? Karena Cost per Purchase hanya menghitung biaya per pembelian saja. Padahal customer bisa jadi membeli beberapa produk sekaligus dalam satu transaksi. Oleh sebab itu, angka ROAS biasanya lebih menggambarkan hasil yang lebih akurat dan menjadi KPI yang diutamakan.

Reach vs Impressions

Reach vs Impressions: ilustrasi orang (1 reach) melihat banyak iklan billboard (banyak impression)
Ilustrasi 1 Reach dengan banyak Impressions di kehidupan nyata

Untuk campaign yang dijalankan dengan tujuan mendapatkan Brand Awareness, biasanya bisa menggunakan metrik Reach (jangkauan) atau Impressions (tayangan), atau gabungan keduanya.

Apa beda Reach dengan Impressions? Terutama di platform Facebook Ads Manager, Reach adalah jumlah orang yang telah melihat iklan kita sementara Impressions adalah jumlah berapa kali iklan kita tayang.

Misalkan di satu hari yang sama, Bambang melihat iklan kita satu kali dan Gatot melihat iklan kita dua kali. Maka di hari tersebut, kita mendapatkan 2 Reach (menjangkau 2 orang) dan 3 Impression (iklan kita 3 kali ditayangkan).

Kembali lagi soal hubungan metrik-metrik ini dengan brand awareness. Secara teori, untuk bisa meningkatkan brand awareness, audience harus mendapatkan paparan iklan secara berkala, dalam jangka waktu dan frekuensi tertentu. Namun, angka Reach and Impressions saja tentunya hanya berupa gambaran kasar, belum bisa menunjukkan seberapa berpengaruh iklan kita terhadap brand awareness.

Brand Lift Survey

Apabila ingin mendapatkan metrik yang lebih akurat untuk menunjukkan level brand awareness, sebaiknya ada metode pengukuran yang lebih pasti, seperti Brand Lift Survey (BLS).

Pengukuran BLS dilakukan dengan melakukan survei terhadap 2 jenis responden, yaitu audience yang terpapar iklan dan audience yang tidak terpapar iklan (kontrol).

Kedua kelompok responden tersebut akan disurvei dengan beberapa pertanyaan, yang kurang lebih intinya ingin memastikan apakah audience yang terpapar iklan memiliki pengetahuan atau intensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden grup control. Jika ya, berarti bisa dikatakan bahwa campaign yang dijalankan berhasil meningkatkan level brand awareness.

Dua platform iklan besar, yaitu Facebook dan Google, menyediakan pengukuran BLS ini untuk para advertiser yang menjalankan campaign brand awareness. Dengan pengukuran BLS ini, untuk mengukur level brand awareness bisa menjadi lebih akurat dibandingkan dengan hanya menggunakan angka Reach atau Impressions.

Demikian pembahasan kali ini. Untuk informasi seputar iklan di Facebook maupun Google, bisa menghubungi kami untuk diskusi lebih lanjut.

Read More
Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace

Sebagai pemilik toko online di marketplace (seperti Lazada, Shopee, Tokopedia, dan lain-lain) Anda tentu sudah mengenal berbagai macam cara untuk beriklan. Yang pertama, beriklan di marketplace itu sendiri. Yang lain, beriklan di media sosial lalu diarahkan ke toko online Anda di marketplace. Yang terakhir itu, bukan perkara rumit.

Memasang iklan Tokopedia di Facebook atau iklan Shopee di Instagram, yang ketika diklik langsung muncul toko kita, sudah lumrah. Pertanyaannya, iklan di medsos itu bikin penjualan kita di marketplace naik atau tidak? Untuk menjawabnya kita perlu tracking conversion iklan.

Tracking conversion adalah salah satu aspek penting dalam digital marketing agar kampanye kita jelas tujuannya dan terukur hasilnya. Dengan tracking pembelian sebagai conversion misalnya, kita bisa menilai baik buruknya iklan digital kita. Pertanyaan seperti: “Dengan biaya sekian juta rupiah di iklan, berapa pembelian yang dihasilkan?” dapat dijawab.

Jika memiliki website toko online sendiri, tracking conversion bisa dilakukan dengan memasang alat/kode tracking di website. Alat tracking ini disediakan oleh platform iklan populer seperti Facebook Pixel, Google Analytics, dan pendatang baru akhir-akhir ini TikTok Ads dengan TikTok Pixel-nya.

Bagaimana jika toko kita fokus berjualan di marketplace dan belum mempunyai website ecommerce sendiri, lalu kita mau beriklan, tapi iklannya dapat mengukur penjualan? Bila Anda mau beriklan di Facebook dan Instagram, maka jawabannya adalah Collaborative Ads. Sering juga disebut sebagai CPAS, meski singkatannya kurang jelas apa. Ada yang bilang collaborative platform advertising solution. Ada juga collaborative performance advertising solution. Yang jelas, penamaan resmi dari Facebook adalah Collaborative Ads.

Dari namanya ini, bisa dibilang iklan ini menjadi sebuah kolaborasi antara Facebook, marketplace, dan Anda sebagai pemilik toko. Karena ada kerja sama ini, beberapa data yang dimiliki oleh marketplace dibagi kepada Facebook dan kita sebagai pemasang iklan.

Apa yang bisa dilakukan dengan Collaborative Ads?

Contoh iklan catalog produk marketplace di Instagran dengan collaborative ads
Saat iklan produk diklik di medsos, pengguna diarahkan langsung ke toko di marketplace.

Marketplace membagikan sebagian aktivitas pengunjung (tanpa membagikan biodata pribadi) seperti produk-produk apa saja yang dilihat, apa yang ditambahkan ke keranjang (add to cart), hingga apa yang dibeli di toko online kita. Data ini terhubung langsung dengan Facebook dan dapat kita gunakan sebagai targeting iklan hingga sumber data conversion.

Tentu jangan dibayangkan, data-data pribadi (seperti nomor HP, alamat, dll) pengunjung toko kita di marketplace itu dibagikan dalam bentuk tabel data untuk kita baca. Bukan, data tersebut bukan untuk dibaca manusia secara langsung.

Salah satu hal yang bisa kita lakukan lewat Collaborative Ads ini adalah tracking conversion yang kita bahas di awal tulisan. Misalkan pengguna A membeli produk X di toko online kita (baik di website maupun di app!). Sinyal pembelian ini akan diteruskan ke Facebook melalui kode-kode tertentu. Robot Facebook kemudian akan memeriksa, apakah pengguna A ini terdaftar sebagai pengguna Facebook atau Instagram.

Jika ya, maka kemudian dicek apakah pengguna A ini sebelumnya pernah mendapatkan dan/atau berinteraksi dengan iklan Collaborative Ads yang kita setel. Jika pernah berinteraksi (klik iklan) maka iklan tersebut akan dinyatakan telah menghasilkan satu pembelian. Setelah ini, kita bisa mengevaluasi apakah iklan tersebut bagus atau tidak, menghasilkan pembelian yang sebanding dengan biaya iklan atau tidak.

Paragraf di atas hanya menggambarkan satu saja keuntungan dari Collaborative Ads. Ada banyak hal lain yang sangat membantu campaign digital kita. Untuk yang sudah cukup berpengalaman di digital ads, secara singkat Collaborative Ads bisa dijelaskan seperti ini: seakan-akan kita memiliki akses Pixel di website dan app marketplace tempat toko online kita berada. Potensinya tentu luar biasa.

Apakah semua marketplace di Indonesia sudah memiliki fitur Facebook Collaborative Ads? Per Juni 2020, belum semuanya. Daftar mitra yang sudah memiliki fitur ini adalah: Lazada, Shopee, Blibli, dan Tokopedia. Lebih lengkapnya bisa dicek di Collaborative Ads Merchants di Indonesia.

Jika marketplace tempat toko Anda berada sudah termasuk daftar tersebut, maka Anda perlu mencari tahu ke marketplace masing-masing apa syarat untuk mengaktifkan fitur Collaborative Ads itu untuk toko Anda. Beberapa syarat yang umum misalnya toko Anda merupakan toko resmi untuk suatu brand. Atau level toko Anda sudah mencapai tingkat tertentu di marketplace tersebut.

Read More
Cara Membuat Katalog Facebook untuk Instagram Shopping dan Dynamic Ads

Facebook memberikan fitur katalog yang mempermudah Anda memajang produk yang Anda ingin jual. Satu item produk dalam sebuah katalog bisa memuat informasi berupa judul, gambar, deskripsi, kategori, ketersediaan produk, URL, dan masih banyak lagi. 

Selain untuk memajang produk, Facebook Catalog juga dapat digunakan untuk Dynamic Ads dan Collection (iklan yang otomatis menampilkan produk), serta fitur terbaru yang banyak peminatnya yakni Instagram Shopping. 
Nah, bagaimana cara membuat Katalog Facebook? Pertama, pastikan Anda telah masuk ke dashboard Facebook Ads atau Facebook Bisnis. Lalu ikuti langkah-langkah berikut:

Membuat Katalog Facebook

  1. Klik mega menu di sebelah kiri atas, lalu klik Catalogue Manager.
  2. Kemudian klik “Create Catalogue”, lalu Anda akan masuk ke halaman seperti di bawah ini. Khusus di artikel ini, kita akan membuat catalog untuk ecommerce (barang-barang berwujud). Jadi silakan klik pilihan “Ecommerce”.
  3. Muncul pilihan metode untuk mengupload detail produk. Jika Anda menggunakan platform e-commerce seperti Shopify, Woocommerce, atau Magento, maka pilih box sebelah kanan. Namun jika tidak, silakan klik box sebelah kiri. Beri nama katalog Anda pada isian “Catalog Name”. Jangan lupa pastikan catalog owner sudah tepat, lalu klik Create.
  4. Katalog Facebook Anda telah siap, namun produknya masih kosong. Selanjutnya kita akan mengisi produk dengan beberapa metode. Silakan klik “View Catalog” terlebih dahulu.
    cara setup catalog facebook dengan mudah

Membuat Product Feed

Langkah selanjutnya adalah menginput katalog Anda dengan produk. Biasanya sumber produk yang diinput dikenal dengan istilah “Product Feed”. Setelah masuk ke halaman dashboard katalog, silakan lanjutkan langkah-langkah yang tadi sudah kita lakukan:

  1. Klik “Product Data Source”, lalu klik “Add Products”
    setup catalog facebook tidak sesulit yang kita kira
  2. Ada tiga pilihan dalam mengupload produk katalog:
    • Add Manually: memasukkan produk satu-persatu ke dalam katalog dengan mengisi kolom yang tersedia. Cara ini akan sangat rumit dan memakan banyak waktu apabila Anda memiliki banyak produk.
    • Use Data Feeds: memasukkan banyak produk dalam sekali upload. Cara ini dilakukan dengan mengupload data feeds. Data bisa dalam bentuk file .csv atau file .xml. Anda juga bisa menggunakan file yang ada di Google Sheets. Isi dari file tersebut pada dasarnya hanyalah berbentuk tabel dengan isian kolom nama produk, deskripsi, SKU, dan lain-lain.
    • Connect Facebook Pixels: cara ini seharusnya bisa menjadi yang paling simpel dibandingkan kedua cara di atas. Dengan cara ini, kita bisa memasukkan produk berdasarkan data dari Facebook Pixel. Sayangnya saat ini belum available sehingga kami belum pernah mencoba membuat product catalog menggunakan cara ini. 
      membuat katalog instagram
  3. Setelah memilih salah satu metode, klik “Next”, dan lanjutkan prosesnya sesuai instruksi.

Hal yang penting untuk diperhatikan adalah, ketika Anda memilih opsi kedua (Use Bulk Product), maka pastikan Anda melengkapi field wajib yang perlu diisi, yaitu:

  • id: product id, berupa angka yang unik dari setiap produk. ini merupakan field yang paling penting karena nantinya akan menjadi field yang dicocokkan dengan Event Parameter dari Pixel.
  • availability: biasanya diisi dengan in stock atau out of stock
  • condition: kondisi produk, biasanya diisi dengan new atau used
  • description: deskripsi singkat tentang produk
  • image link: link untuk gambar produk. minimum ukuran gambar 600 x 600 px
  • product url link: link untuk url produk di website
  • title: nama produk
  • price: harga produk
  • brand: nama brand dari produk.
Read More
Cara mengembalikan akun Instagram yang di-hack

Pertama, jangan panik. Coba kita runutkan dengan langkah-langkah berikut.

Identifikasi

Sekarang kita coba pastikan dulu akses apa saja yang masih kita miliki. Kondisi peretasan (hack) tiap akun berbeda-beda. Bisa jadi akun kita terkena malware, software/app pihak ketiga yang kita pernah berikan otorisasi ke akun Instagram. Kalau kasus seperti ini, biasanya kita cukup mencabut akses (revoke access) software pihak ketiga tersebut. Dalam bahasan kali ini, kita coba fokus untuk recovery akun kita diretas seorang hacker, artinya akses diambilalih oleh orang lain.

Pertanyaan pertama adalah, apakah kita masih ter-login di aplikasi Instagram kita? Jika ya, ini cukup mudah, langsung ke bagian artikel ini yang membahas recovery akun Instagram yang masih ter-login.

Akun Instagram sudah ter-logout         

Tapi biasanya, ketika di-hack kita mendapati bahwa kita sudah ter-logout dari akun Instagram kita. Maka, coba lakukan hal-hal berikut terlebih dahulu:

  • Coba login kembali.
  • Jika tidak bisa login, coba gunakan fitur “lupa password” atau “need more help” di aplikasi Instagram versi Android.

Dengan fitur “lupa password” atau “need more help” Instagram akan mengirimkan akses baru ke email atau nomor telepon yang terkait dengan akun Instagram kita. Dari sini, biasanya masalah cukup mudah diselesaikan. Cukup pastikan kita masih memiliki akses email dan nomor telepon. Langkah-langkah berikutnya adalah langkah-langkah verifikasi untuk memastikan Anda sungguh pemilik akun Instagram tersebut, misalnya permintaan foto diri catatan kode tertentu di kertas. Langkah-langkah ini bisa bervariasi, tinggal ikuti saja instruksi yang ada. Proses pemulihan bisa memakan waktu beberapa hari.

Sayangnya, ada beberapa kasus lain yang bisa dibilang lebih parah. Misalnya, yang di-hack adalah akun emailnya. Maka, ini harus diselesaikan dengan administrasi penyedia email (Google Gmail, Yahoo! Mail, atau admin email organisasi). Lalu, masalah Anda tidak akan selesai di akun Instagram saja, tapi semua akun lain yang punya kaitannya dengan email yang di-hack tersebut perlu diperiksa. Ini di luar bahasan kita sekarang.

Akun Instagram masih ter-login

Jika masih ter-login, lakukan langkah-langkah berikut untuk mengamankan akun Anda:

  • Ganti password akun segera, jangan gunakan password yang digunakan di platform lain.
  • Cabut akses semua aplikasi pihak ketiga yang mencurigakan.
  • Aktifkan fitur two-factor authentication (2FA). Sederhananya, dengan fitur ini, setiap ada perangkat tidak dikenal mencoba login ke akun Anda, nomor telepon Anda akan dikirimkan SMS OTP.

Sumber: https://help.instagram.com/368191326593075/

Yang punya email sudah tidak di organisasi

Sering pula terjadi, umumnya akun Instagram untuk bisnis, akun tersebut dibuat oleh salah satu karyawan. Lalu, akses yang dicatat hanya username Instagram dan password tanpa recovery emailnya. Atau email yang dipakai email pribadi karyawan dan sekarang orang tersebut sudah tidak lagi bersama di dalam perusahaan. Sering terjadi juga, seluruh anggota tim tidak ada yang ingat email atau nomor telepon mana yang dipakai untuk mendaftarkan akun Instagram bisnis itu. Biasanya orang yang sudah bukan bagian dari tim itu juga jadi susah dihubungi. Ini menjadi masalah yang rumit.

Jika seperti ini kondisinya, praktis tidak ada cara mudah untuk membuktikan bahwa sungguh pemilik akun Instagram itu adalah Anda pribadi atau organisasi. Instagram tidak bisa sembarangan memenuhi permintaan pemulihan akun dari email atau nomor HP lain yang tidak pernah terkait dengan pembuatan akun Instagram tersebut. Karena PAKAR Jasa merupakan Facebook managed partner, setiap fanpage/akun dari klien jasa Facebook & Instagram Ads kami sudah mendapat perlindungan untuk mendapatkan kembali akses akun bila diretas. Berikut beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi:

  • Dapat menunjukkan bukti kepemilikan akun (seperti sertifikat merk)
  • Akun sebuah Brand / Perusahaan (lebih sulit untuk request akun ndividual)

Bahkan jika akun yang sudah ter-hack itu diubah identitasnya (username & namanya berubah), akun tersebut juga dapat kami bantu untuk diajukan recovery. Selama memang histori akun tersebut pernah memiliki identitas brand Anda.

Read More
Rekomendasi Tools SEO Terbaik

Ketika mulai mencari tahu tentang SEO (search engine optimization, optimisasi mesin pencari), kita akan menemukan banyak panduan. Beberapa panduan akan merekomendasikan tool SEO ini, tool SEO itu, dan lain-lain. Apa boleh buat, untuk menerapkan praktik-praktik SEO terbaik, kita perlu data dan informasi yang cukup. Begitu banyak informasi biasanya akan membuat kita semakin bingung. Bila ada tools yang gratis, biasanya akan ada banyak alternatif dengan kelebihan dan kekurangan yang bervariasi jauh. Sementara bila tools itu berbayar, tentu jadi kita lebih berhati-hati sebelum memutuskan menggunakannya. Bikin tambah pusing lagi, kebutuhan masing-masing website berbeda-beda.

Di sini PAKAR Jasa mencoba memberikan rekomendasi tools SEO yang perlu digunakan. Tools SEO ini kami nilai esensial, mudah digunakan, dan tidak mahal (atau malah gratis). Di artikel ini, kita kelompokkan tools SEO menjadi dua berdasarkan kegunaannya: riset dan evaluasi.

Tools SEO untuk riset        

Google Keyword Planner

Tampilan Google Keyword Planner

Google Keyword Planner adalah tool wajib baik bagi pelaku SEO maupun SEM pada umumnya. Jadi mau beriklan atau bermain dengan SEO, pasti memerlukannya. Tool ini disediakan oleh Google secara gratis di platform Google Ads-nya. Gratis di sini dengan catatan, ada beberapa data yang akan disembunyikan oleh Google jika kita sama sekali belum pernah beriklan di Google Ads. Meski demikian, informasi parsial yang diberikan tetap berguna. Melalui tool ini, kita bisa mendapatkan kata kunci terkait dari keyword yang ditarget, termasuk data pencariannya di Google, seperti:

  • Pencarian rata-rata per bulan
  • Kompetisi iklan di Google Ads
  • Rentang biaya per klik di Google Ads

Lewat informasi itu, kita bisa menentukan prioritas keyword apa yang menjadi target SEO utama di suatu halaman website kita. Secara sederhana, tentu kita akan memberikan prioritas pada keyword yang relevan untuk income bisnis kita, dengan pencarian rata-rata yang relatif cukup banyak, dan rentang biaya klik iklan yang agak mahal. Dengan memilih target keyword SEO seperti itu, kita bisa menghemat biaya iklan dan mendapatkan potensi klik berkualitas lebih banyak.

Google Keyword Planner: tool SEO wajib pakai? Wajib 👍   

Google Trends

Tampilan data di Google Trends

Google Trends tidak memberikan terlalu banyak detail yang memusingkan. Kita bisa melihat tren pencarian suatu keyword secara relatif dari waktu ke waktu. Maka, untuk pencarian yang sifatnya musiman, ada baiknya menggunakan tool ini. Misalnya, pencarian-pencarian yang berkaitan dengan hari raya. Tapi, jika kita sudah beriklan di Google Ads, Google Keyword Planner memiliki data yang lebih lengkap untuk setahun terakhir. Ini karena Google Trends menyajikan data secara relatif sementara Keyword Planner menampilkan angka riil.

Google Trends: tool SEO wajib pakai? Situasional 🤔

Google Suggest

Munculnya saran keyword di Google saat kita mulai mengetik di kotak pencarian

Ini mungkin bukan sebuah tool dalam artian teknis, melainkan lebih sebagai tips. Jadi, saat kita mengetikkan suatu pencarian di Google, Google akan mencoba menerka dan melengkapi kata-kata pencarian Anda, yang kita sebut sebagai Google Suggest. Di sini kita bisa mendapatkan inspirasi keyword-keyword apa yang terkait dengan keyword target kita dan secara statistik banyak dicari oleh orang-orang yang berada di area sekitar kita. Baiknya, kita menggunakan mode incognito atau private agar history pencarian kita sebelumnya tidak mempengaruhi saran pencarian yang Google berikan.

Google Suggest: tool SEO wajib pakai? Situasional 🤔   

Keywordtool.io

Contoh data yang muncul di Keywordtool.io

Ini mirip seperti Google Suggest, tapi disediakan oleh pihak ketiga. Ini adalah tool SEO pihak ketiga (tidak dibuat Google) yang pertama dibahas di sini. Pada prinsipnya, Keywordtool.io memberikan daftar keyword mirip seperti apa yang diberikan Google Suggest. Bedanya, tool ini memberikan daftar langsung lebih banyak & mengutamakan variasi frasa, sementara Google Suggest mengutamakan relevansi “makna” kata. Keywordtool.io memiliki fitur premium, tapi kami tidak terlalu menyarankan untuk membelinya karena data yang mirip dapat ditemukan di Google Keyword Planner. Keywordtool.io biasa digunakan sebagai alat tambahan untuk mencari inspirasi frasa terkait dari keyword yang kita target.

Keywordtool.io: tool SEO wajib pakai? Situasional 🤔    

Tools SEO untuk evaluasi

Google Search Console

Beberapa fitur yang ditampilkan Google di halaman utama situs Google Search Console: "Get your content on Google" dan "Get alerted on issues and fix your site"

Ini adalah tool wajib yang perlu digunakan pemilik website. Jika dikombinasikan dengan data yang diberikan oleh Google Analytics, informasi yang dibutuhkan seorang pemilik website menjadi sangat lengkap. Dibandingkan dengan Google Analytics, Search Console memiliki kaitan yang lebih erat dengan SEO. Di platform ini Google memberikan saran langsung agar laman-laman situs kita optimal secara SEO. Jadi, pemilik website akan dinotifikasi jika ada struktur halaman yang “kurang disukai” oleh Google. Misalnya, halaman tersebut tidak optimal untuk perangkat mobile atau ada halaman-halaman tidak valid yang membuat mesin pencari bingung. Setelah itu, informasi tersebut dapat diteruskan ke web developer untuk pembetulan website.

Google Search Console: tool SEO wajib pakai? Wajib 👍      

Tool untuk mengecek heading HTML (H1, H2, H3, dan lain-lain) di halaman

Untuk mengoptimalkan SEO suatu laman, sering kita menggunakan struktur heading. Struktur heading (H1, H2, H3, dan seterusnya pada HTML) yang rapi akan membuat laman tersebut lebih mudah dimengerti oleh Google sehingga dapat ditentukan keyword yang relevan untuknya. Sebagai seorang pemilik website, hal ini dapat dengan mudah didiskusikan dengan web developer. Kata-kata apa yang harus ada di struktur heading, apa yang tidak. Memeriksa hal ini sebenarnya tidak perlu tool khusus, bisa kita gunakan browser biasa. Baik Google Chrome maupun Mozilla Firefox, kita bisa tekan tombol Ctrl+Shift+i atau F12. Setelah itu, kita bisa memeriksa elemen-elemen dari halaman suatu HTML. Jika familiar dengan HTML, sangat mudah untuk mencarinya; fitur Ctrl+F pun dapat digunakan di sini.

Contoh mode inspect browser ketika diterapkan pada situs kompas.com

Bagi yang tidak familiar, jangan khawatir, ada beberapa tool yang akan memberikan daftar heading suatu halaman. Salah satu yang mudah digunakan adalah: https://www.seoreviewtools.com/html-headings-checker/

Alat untuk mengecek heading: tool SEO wajib pakai? Situasional 🤔
Meski penggunaan alatnya situasional, kegiatan mengecek heading halaman website merupakan sesuatu yang wajib dilakukan, apapun caranya.

Notable mention

YoastSEO

YoastSEO adalah plugin yang sangat populer untuk pemilik website berbasiskan WordPress. Karena tool ini umumnya dipakai di WordPress saja, tool ini tidak dimasukkan ke daftar utama di atas. Tool ini juga ada dalam bentuk JavaScript, sehingga memungkinkan untuk diterapkan di banyak platform website. Tapi, tentu di luar WordPress, butuh technical skill untuk menggunakannya. Sebagai plugin populer di WordPress, ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan, utamanya adalah pembuatan sitemap dan pengaturan meta description & meta title untuk masing-masing laman. Ada juga tips-tips penempatan keyword di dalam tulisan, tetapi tips-tips ini bisa digunakan sebagai panduan yang tidak harus selalu diikuti karena saran-saran tersebut sebenarnya bisa berubah-ubah.

YoastSEO: tool SEO wajib pakai? Wajib 👍 (jika menggunakan WordPress)       

Ahrefs

Berbeda dengan tools lain, tool ini sifatnya premium. Tool ini pun dibuat oleh pihak ketiga, bukan buatan Google. Banyak hal bisa kita lakukan di sini. Utamanya, kita bisa melihat laporan SEO website-website lain. Kita bisa menemukan backlink website apapun, karena Ahrefs ini memiliki web crawler sendiri. Masing-masing website diberikan rank oleh Ahrefs, seperti Moz yang juga memberikan “rank SEO” suatu website. Karena ini, kita tidak hanya bisa mengukur jumlah backlink, tapi juga menilai kualitas backlink di balik suatu website.

Kami sarankan untuk membeli trial 7 hari dari tool ini (ya, trialnya pun berbayar) terutama saat riset awal untuk menentukan keyword apa yang ingin kita optimisasi. Kita bisa mencari tahu website kompetitor sudah rank di keyword apa atau berapa backlink yang menuju website tersebut. Ini untuk dibandingkan dengan backlink yang sudah website kita miliki sehingga kita memiliki gambaran sejauh apa effort SEO yang perlu kita lakukan untuk mencapai target rank yang diinginkan. Selain itu, banyak fitur-fitur dari tools lain yang sudah kita bahas di artikel ini juga dimiliki oleh Ahrefs. Sayangnya, harga subscription-nya cukup mahal. Jika Anda bukan sebuah agency atau tidak melakukan SEO untuk banyak website di beragam bidang, tidak disarankan untuk membeli paid subscription tool ini.

Ahrefs: tool SEO wajib pakai? Situasional 🤔

Tools di atas adalah beberapa alat bantu yang PAKAR Jasa sering gunakan di jasa SEO kami. Ada beberapa tools lain yang juga kami gunakan tapi mungkin tidak terlalu umum untuk digunakan secara luas. Tentu jika terlalu banyak rekomendasi tools, malah bisa membingungkan bagi pembaca yang awam. Bagaimana menurut pembaca? Ada tool SEO esensial yang kami lewatkan? Apakah ada tool yang ingin dibahas lebih lanjut di artikel berikutnya? Silakan beri ide dan masukan di kolom komentar!

Read More
Cara Menambahkan Fanpage ke Business Manager Facebook

Beriklan Facebook / Instagram di akun Business Manager memerlukan integrasi antara Ad Account, FB Fanpage, Instagram, juga pixel (jika dibutuhkan). Sebelum memulai iklan di Facebook Business Manager, pastikan ketiga akun ini telah terhubung dengan akun business manager Anda. Nah dalam artikel ini PAKAR akan membahas bagaimana menghubungkan fanpage ke Business Manager FB. Berikut ini langkah-langkah yang perlu Anda lakukan.

Menghubungkan Fanpage ke Business Manager FB

Buka halaman Business Settings atau Pengaturan Bisnis. Pastikan Anda telah masuk ke halaman ini.

Pada menu bar di sebelah kiri, klik “Pages” atau “Halaman”. Menu ini terletak di bawah “Account” atau “Akun”.

Klik tombol “+ Add” atau “+ Tambahkan”

Selanjutnya akan muncul tiga pilihan:

  • Add a Page : Dipilih jika Fanpage telah dimiliki oleh Business Manager yang Anda buka saat ini, atau minimal Business Manager Anda telah menjadi admin pada fanpage tersebut. 
  • Request Access to a Page : Dipilih jika Fanpage yang ingin kita hubungkan milik orang lain atau bukan milik Business Manager Anda. Pada pilihan ini, kita perlu meminta admin fanpage tersebut untuk menerima permintaan akses dari Anda.
  • Create a New Page : Dipilih jika ingin membuat Fanpage baru.

Jika Anda memilih Pilihan A atau B, maka selanjutnya Anda tinggal memasukkan nama atau URL Fanpage yang ingin dihubungkan. Untuk pilihan C, Anda perlu menentukan kategori dan nama fanpage. 

Terakhir, silakan klik  tombol “Add Page” untuk pilihan A, atau “Request Access” untuk pilihan B. Sementara untuk pilihan C klik “Buat halaman” atau “Create page”.

Ketika semua proses sudah dilakukan dengan benar, fanpage akan muncul di bagian page pada halaman business settings. Anda bisa menggunakan fanpage tersebut untuk beriklan dengan ad account yang terhubung dengan business manager Anda.

Read More
Cara Setup Instagram Shopping

Instagram Shopping memungkinkan Anda untuk men-tag post dengan produk-produk yang bisnis Anda miliki. Dengan demikian, post Anda dapat tampil lebih menarik dan interaktif. Selain itu, ketika tag produk tersebut diklik, pengguna bisa langsung diarahkan ke halaman detil produk di website Anda. Bagaimana cara setup Instagram Shopping?

Cara mengaktifkan Instagram Shopping

Untuk mengaktifkan fitur Instagram Shopping, sebenarnya sangatlah mudah:

  1. Cek profil Instagram di mobile app, ke menu Settings, lalu Business.
  2. Bila fitur ini sudah disediakan untuk akun Instagram Anda, akan muncul pilihan Shopping.
  3. Hubungkan Product Catalog Anda dengan akun Instagram.

Untuk langkah terakhir, akan kami bahas lebih detil di lain kesempatan (tulisan ini akan di-update bila post tersebut sudah terbit). Bila langkah-langkah di atas sudah diikuti, ketika Anda membuat post di Instagram seperti biasa, Anda bisa memilih produk dari katalog untuk di-tag di dalam post.

Syarat-syarat setup Instagram Shopping

Langkah-langkah di atas mengandaikan fitur Instagram Shopping sudah diaktifkan untuk akun Instagram Anda. Kriteria apa yang harus dipenuhi agar akun Instagram bisa memiliki fitur Instagram Shopping (IG Shopping)? Berikut syarat-syarat untuk IG Shopping.

  • Menjual produk fisik. Artinya, jika bisnis Anda berupa jasa atau produk virtual, belum bisa menggunakan fitur ini.
  • Mengikuti “kebijakan perdagangan” Facebook. Silakan cek di sini.
  • Akun Instagram Anda haruslah akun bisnis. Fitur IG Shopping baru ada untuk akun bisnis.
  • Terhubung dengan fanpage Facebook. Saat mengubah akun menjadi akun bisnis, Instagram Anda akan diminta untuk dihubungkan dengan satu fanpage Facebook.

Sumber: https://www.facebook.com/business/instagram/shopping/guide

Bila persyaratan di atas dipenuhi, maka akun tersebut bisa diberikan fitur IG Shopping, meski ada kemungkinan Anda perlu menunggu beberapa saat sebelum fiturnya diaktifkan. Jika sudah aktif, cara setup Instagram Shopping yang sudah diinfokan di atas bisa diikuti. Namun di Indonesia, hingga saat tulisan ini terbit, fitur ini belum tentu aktif meski semua kriteria di atas sudah dipenuhi. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut dari PAKAR Jasa, silakan menghubungi kami di sini.

Read More

Pos-pos Terbaru

  • Mengoptimalkan Custom Audience di Google Ads
  • Definisi dan Cara Meningkatkan Domain Authority
  • Cara Setup Goals di Google Analytics
  • Plugin WordPress yang Sering Digunakan oleh Digital Marketing
  • Perbedaan SEO dan SEM dalam 3 Menit!

Komentar Terbaru

  • admin pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • arifin pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • Sales PAKAR Jasa pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • ikrom pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • admin pada Cara Menambahkan Fanpage ke Business Manager Facebook

Arsip

  • Mei 2023
  • Juni 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • Agustus 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Agustus 2019
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Mei 2018

Kategori

  • Facebook Marketing
  • Facebook Page
  • General Digital Marketing
  • Google Ads
  • Instagram
  • Marketplace
  • SEO
  • TikTok

Navigasi pos

« 1 2 3 »

© Copyright 2022
PT Pakar Akselerasi Ekonomi
PAKAR Jasa
Digital Marketing Agency

  • Jasa Facebook & Instagram Ads
  • Jasa Iklan Google Search Ads
  • Jasa Iklan Google Display Ads
  • Jasa Iklan TikTok Ads
  • Jasa SEO Jakarta
  • Jasa Konsultasi Internet Marketing
  • Jasa Pembuatan Website
  • Jasa Landing Page
  • Jasa Setup Instagram Shopping
  • Jasa Perbaikan WordPress Terkena Virus/Malware
  • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Jasa Verified Akun Instagram
  • Jasa Kembalikan Akun Instagram