Cara Setup Goals di Google Analytics Cara Setup Goals di Google Analytics
  • Home
  • Our Services
    • Facebook & Instagram Ads
    • Google Search Ads
    • Google Display Ads
    • Jasa Iklan TikTok Ads
    • Jasa SEO Jakarta
    • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Careers
  • PAKAR Jasa Blog
  • Contact Us
  • Home
  • Our Services
    • Facebook & Instagram Ads
    • Google Search Ads
    • Google Display Ads
    • Jasa Iklan TikTok Ads
    • Jasa SEO Jakarta
    • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Careers
  • PAKAR Jasa Blog
  • Contact Us
  •  

google ads

Tag: google ads

Cara Setup Goals di Google Analytics

Google Analytics merupakan salah satu platform yang paling banyak digunakan dalam dunia digital marketing. Biasanya Google Analytics digunakan dalam keperluan tracking aktivitas di dalam website, dan juga sekaligus mengukur channel atau saluran marketing mana yang mendatangkan traffic maupun conversion di website kita.

Manfaat Setup Goals di Google Analytics

Untuk bisa mengukur aktivitas conversion yang terjadi di dalam website kita, kita harus memastikan aktivitas tersebut di-track sebagai hal yang ingin dicapai (goals) oleh Google Analytics. Contoh aktivitas yang biasanya mau kita track sebagai conversion di website kita misalnya klik suatu tombol, mengunjungi suatu halaman tertentu, mengisi form kontak, dan lain sebagainya.

Aktivitas-aktivitas di dalam website tersebut lah yang perlu kita set sebagai Goals di Google Ananlytics. Apabila aktivitas-aktivitas tersebut belum di-track, maka kita belum bisa mengetahui apakah kegiatan marketing yang kita jalankan berhasil mencapai tujuan yang kita inginkan. Misalnya, kita ingin mengetahui berapa banyak orang yang masuk ke website dan mengklik tombol live chat namun kita belum setup Goals nya, maka pada saat kita membuka Google Analytics, kita akan kesulitan mengetahui berapa banyak yang mengklik tombol tersebut.

Manfaat lainnya, apabila kita import Goals tersebut ke dashboard Google Ads, kita bisa melakukan tracking conversion Google Ads tanpa perlu memasang script secara terpisah. Dengan setup conversion tersebut sekaligus membantu sistem machine learning iklan Google supaya bisa menayangkan iklan ke target audience yang tepat, sesuai target yang ingin kita capai.

Setup Goals di Google Analytics

Pertama-tama, ke bagian menu kemudian klik menu Admin, pilih Goals.

Setelah itu klik New Goals untuk menambahkan Goals baru. Akan ada 3 tahapan yang perlu diset. Yang pertama adalah setup tipe Goals. Sesuaikan dengan conversion yang ingin ditrack, misalnya Contact Us, atau Live Chat, atau Sign Up. Atau bisa juga pilih Custom apabila conversion nya berbeda dari pilihan yang tersedia.

Tahapan kedua dan ketiga yaitu menentukan bagaimana Goals ditrack. Akan ada 4 pilihan:

  • Destination: apabila mau tracking Goals berdasarkan kunjungan ke URL tertentu di website. Biasanya banyak digunakan karena paling mudah dan akurat. Misalnya tracking thank you page setelah user melakukan suatu transaksi
  • Duration: apabila mau tracking Goals berdasarkan lamanya durasi di website
  • Pages/Screens per Session: apabila mau tracking Goals berdasarkan jumlah halaman yang dibuka dalam 1 sesi kunjungan website
  • Event: apabila mau tracking Goals berdasarkan Event yang diset di website. Biasanya digunakan untuk tracking klik pada tombol atau aktivitas lain yang trackingnya tidak berdasarkan URL. Untuk setup Goals dari Event ini dibutuhkan implementasi suatu script terlebih dahulu di website.
Tangkapan layar pilihan tipe goals di menu setup Goals Google Analytics.

Setelah ketiga tahapan tersebut selesai, klik Save dan Goals telah berhasil disetup.

Langkah terakhir sebelum menyimpan goal di Google Analytics

Sebagai agency yang berfokus pada business result klien, jasa iklan Google PAKAR Jasa menggunakan cara ini sebagai salah satu cara alternatif tracking conversion. Kebutuhan tiap bisnis dan kesesuaian website menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan cara tracking conversion Google yang tepat. Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut.

Read More
Google (Search Ads) vs Iklan Facebook

Google (Search Ads) vs Iklan Facebook

Sampai saat ini, beberapa pengiklan melihat iklan Google (Search Ads) dan iklan Facebook dengan gaya bermusuhan (Google (Search Ads) vs Iklan Facebook) dalam konteks untuk persaingan perkembangan bisnis. Ketegangan yang sudah berlangsung lama antara dua channel periklanan, yang sering didramatisasi oleh media teknologi, dipandang sebagai bukti yang tak terbantahkan bahwa kedua channel tersebut saling bertentangan satu sama lain dan bahwa penting bagi bisnis dari semua level untuk membuat keputusan sulit mengenai penggunaan channel yang benar dan cocok untuk bisnis tersebut. Sebelumnya, terjadi persaingan pasar antar gerai yang menggunakan cara tradisional. Namun, ini tidak lagi menjadi masalah, karena teknologi telah berkembang. Setelah ini akan dibahas sedikit mengenai kedua channel tersebut, namun untuk lebih lengkapnya kami sudah pernah membahas Google (Search Ads) dan Iklan Facebook secara lengkap di blog kami. Berikut hanya sedikit kilas balik seputar dua channel tersebut.

Google (Search Ads)

Google (Search Ads) adalah channel periklanan PPC (pay-per-click) terbesar dan terpopuler di dunia. Search Ads sangat umum digunakan sehingga menjadi identik dengan istilah “paid search“. Paid search bergantung pada penargetan kata kunci (keywords) dan penggunaan konten berbasis teks. Keywords atau kata kunci dapat berupa sebuah kata spesifik, frase spesifik, hingga frase yang general. Kata dan frase unik yang digunakan dalam pencarian yang dimasukkan oleh pengguna google akan memunculkan iklan oleh pengiklan yang menargetkan iklan di keywords tersebut. Ketika seseorang mengklik iklan, sejumlah uang akan dibayarkan kepada google, sehingga dinamakan pay-per-click atau PPC.

Iklan Facebook

Iklan Facebook adalah contoh dari apa yang dikenal sebagai iklan “paid social” atau iklan di jejaring sosial. Dengan jumlah pengguna aktif terbesar dari jejaring sosial mana pun di dunia, Facebook telah menjadi aspek yang sangat kompetitif dan berpotensi menguntungkan dari strategi periklanan digital banyak bisnis atau perusahaan. Tidak seperti paid search, yang memungkinkan perusahaan menemukan calon pembeli melalui kata kunci, paid social membantu pengguna mengidentifikasi bisnis berdasarkan apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka berperilaku online, seperti apa yang mereka sukai sampai ke pekerjaan masing masing pengguna Facebook. 

Perbedaan Google (Search Ads) dan Iklan Facebook

Perbedaan utama diantara kedua channel tersebut terletak didalam strategi dari kedua channel. Google (Search Ads) menggunakan strategi pull marketing atau membantu bisnis untuk menemukan pelanggan barunya sedangkan Facebook menggunakan strategi push marketing atau membiarkan pelanggan baru menemukan bisnisnya.

Google (Search Ads) vs Iklan Facebook: yang mana sebaiknya anda gunakan? 

Menentukan channel iklan yang cocok untuk bisnis anda kembali ke model bisnis anda. Baik iklan Google (Search Ads) dan iklan Facebook adalah channel periklanan yang sangat efektif dan menarik bagi hampir semua jenis bisnis atau perusahaan. Saat menentukan kapabilitas dan kemungkinan implementasi dari setiap pendekatan, jelas juga bahwa kedua platform harus diperlakukan dengan cara yang saling melengkapi daripada bermusuhan. Karena kedua channel tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan sudah berevolusi untuk menjadi channel pengiklanan yang lebih efektif dan optimal.

Sebagai contoh dasar, berdasarkan strateginya, Google (Search Ads) menggunakan pull marketing, sehingga jenis bisnis atau industri yang cocok untuk menggunakan Google (Search Ads) adalah industri yang membutuhkan niat mencari atau niat membeli awal dari pelanggan seperti bisnis yang menjual jasa, bisnis properti, bisnis genset, bisnis otomotif, dan bisnis yang bisa dikategorikan dalam kelompok B2B (Business-to-Business). Bisnis-bisnis tersebut cocok menggunakan Google (Search Ads) sebagai iklan utama mereka dan dapat dilengkapi oleh iklan remarketing Facebook.

Sebaliknya, berdasarkan strateginya, iklan Facebook menggunakan push marketing, sehingga iklan Facebook lebih cocok digunakan untuk bisnis yang bisa menimbulkan impulse buying atau bisnis yang bisa menimbulkan minat beli dengan bantuan visual seperti bisnis fashion, bisnis makanan, dan bisnis yang bisa dikategorikan dalam kelompok B2C (Business-to-Consumer).

Sekian tentang Google (Search Ads) vs Iklan Facebook serta kapan dan bisnis seperti apa yang sebaiknya menggunakan kedua channel tersebut. Jika anda ingin konsultasi lebih lanjut mengenai ini dan ingin menjalankan iklan di kedua channel tersbut jangan sungkan untuk konsultasi dengan tim ahli kami.

Read More
AdWords untuk Mendatangkan Traffic Berkualitas ke Website

Mungkin sudah berkali-kali kita membaca bahwa tiap usaha sekarang perlu website. Akhirnya setelah brain storming, perencanaan, dan koordinasi berkali-kali, website usaha itu jadi. Antusias, kita menunggu order atau pengunjung yang sekadar mengisi form dan mencari tahu. Tapi kemudian kita ingat bahwa sebagai website baru, orang belum tentu sudah tahu keberadaan website kita. Ada beberapa cara untuk memperkenalkan website pada orang banyak. Dalam jangka waktu pendek, kita memerlukan iklan untuk mempromosikan website, baik di social media maupun di Google. Dalam jangka waktu panjang, kita gunakan SEO (search engine optimization). Pada tulisan ini kita akan membahas Google AdWords sebagai langkah awal mempromosikan website.

Google AdWords: munculkan website di halaman pencarian

Google AdWords termasuk dalam tipe iklan PPC (pay per click) atau paid search dimana kita membayar iklan hanya ketika iklan tersebut diklik. Bentuknya juga seperti iklan baris, hanya saja bukan di koran, tapi di halaman Google. Dalam sistem periklanan ini, para pengiklan mengikuti lelang atau memberikan bid pada kata-kata kunci (keyword) yang sesuai usahanya sehingga iklan yang dijalankan dapat muncul di mesin pencarian Google. Pengiklan harus menentukan kata kunci-kata kunci yang relevan dengan produk dan iklannya.

Tujuan awal yang dirasa tepat untuk sebuah website baru adalah mendatangkan traffic. Dalam internet marketing, mendatangkan traffic bukan sebuah pekerjaan yang terlalu sulit. Yang jadi masalah utama adalah kualitas traffic tersebut. Dibandingkan banyak platform iklan lain, traffic yang didatangkan lewat Google AdWords (dengan penargetan yang tepat) bisa menjadi traffic yang paling berkualitas.

Berbeda dengan iklan-iklan yang sering muncul di tempat-tempat yang tidak tepat dan bisa jadi mengganggu, iklan di AdWords hanya muncul ketika seseorang sedang mencari suatu produk atau jasa. Dalam konsep funneling (tahap-tahapan dalam marketing), pencari di Google sudah memiliki niat atau kebutuhan. Ini sudah menjadi tahapan yang lebih maju dibandingkan orang-orang yang melihat iklan kita secara acak saat sedang browsing di internet, bermain social media, atau melihat iklan billboard di jalan.

Tahap pertama dan paling penting yang harus dilakukan adalah melakukan riset kata kunci terkait produk/jasa yang ingin diiklankan. Meskipun seseorang sudah mencari kebutuhannya di Google, masing-masing pencarian memiliki tahapan funneling yang berbeda juga. Contoh sederhananya, kira-kira dari dua pencarian berikut, yang mana yang lebih mungkin memiliki niat lebih yang berujung pada transaksi?

  1. handphone Samsung
  2. harga Samsung Galaxy J5 Pro

Kemungkinan kedua sudah memiliki keinginan spesifik dibandingkan pencarian pertama. Memang bisa jadi, pencarian kedua hanya bertujuan untuk mengecek harga saja siapapun pencarinya apakah calon pembeli atau pemilik toko yang sedang survey harga. Namun bila pencari tersebut adalah seorang calon pembeli, maka dia adalah calon pembeli yang sudah mengetahui apa yang diinginkan dan bisa kita asumsikan bahwa orang tersebut sudah memiliki niat beli yang lebih besar.

Mengingat kata kunci sangat berpengaruh pada kualitas traffic yang masuk ke website, keyword planning menjadi tahapan yang penting. Pemilihan kata kunci dari keyword planning juga akan berpengaruh pada konten website dan copywriting iklan di AdWords. Konten website dan copywriting iklan harus relevan dengan keyword target. Ini sangat penting karena selain sistem lelang, penentuan posisi iklan di Google AdWords sangat dipengaruhi oleh relevansi iklan. Artinya, antara keyword target, copywriting iklan, dan konten landing page di website harus selaras, minimal di masing-masing tulisannya mengandung kata-kata dari keyword yang ditarget. Semakin relevan sebuah kata kunci maka akan semakin baik penilaian yang diberikan oleh Google, yang disebut sebagai Quality Score. Score yang rendah akan membuat Google mengharuskan pengiklan memasang bid yang lebih mahal dibandingkan kompetitor.

Dari sini kita sudah mendapatkan gambaran mengenai apa yang perlu dipersiapkan sebelum menjalankan Google AdWords untuk mempromosikan website kita. Sambil menerapkan prinsip-prinsip SEO di website dalam jangka panjang, pemilik website tidak harus kehilangan pelanggan karena websitenya tidak muncul dalam pencarian. Dengan perencanaan dan pengaturan yang tepat, Google AdWords dapat mendatangkan traffic yang berkualitas.

Read More

Pos-pos Terbaru

  • Definisi dan Cara Meningkatkan Domain Authority
  • Cara Setup Goals di Google Analytics
  • Plugin WordPress yang Sering Digunakan oleh Digital Marketing
  • Perbedaan SEO dan SEM dalam 3 Menit!
  • Google (Search Ads) vs Iklan Facebook

Komentar Terbaru

  • admin pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • arifin pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • Sales PAKAR Jasa pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • ikrom pada Collaborative Ads: Mengukur penjualan hasil iklan dari Facebook dan Instagram ke toko online di marketplace
  • admin pada Cara Menambahkan Fanpage ke Business Manager Facebook

Arsip

  • Juni 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • Agustus 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
  • Maret 2020
  • Agustus 2019
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Mei 2018

Kategori

  • Facebook Marketing
  • Facebook Page
  • General Digital Marketing
  • Google Ads
  • Instagram
  • Marketplace
  • SEO
  • TikTok

© Copyright 2022
PT Pakar Akselerasi Ekonomi
PAKAR Jasa
Digital Marketing Agency

  • Jasa Facebook & Instagram Ads
  • Jasa Iklan Google Search Ads
  • Jasa Iklan Google Display Ads
  • Jasa Iklan TikTok Ads
  • Jasa SEO Jakarta
  • Jasa Konsultasi Internet Marketing
  • Jasa Pembuatan Website
  • Jasa Landing Page
  • Jasa Setup Instagram Shopping
  • Jasa Perbaikan WordPress Terkena Virus/Malware
  • Jasa Setup & Optimasi Marketplace
  • Jasa Verified Akun Instagram
  • Jasa Kembalikan Akun Instagram