Di era digital yang serba cepat ini, Google Search Ads telah menjadi tools yang tak ternilai bagi bisnis dalam menjangkau target audiens yang relevan. Di balik efektivitasnya, sering muncul pertanyaan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk memasang iklan di Google Search Ads? Sayangnya jawaban terbaik untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah “tergantung”. Ada banyak faktor yang dapat menjadi penentu harga Iklan di Google Search Ads. Untuk itu, artikel ini akan menjelaskan lebih dalam terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Konsep Iklan Pay per Click
Sebelum menyelami faktor-faktor yang menentukan harga Iklan di Google Search Ads, penting untuk memahami sistem pembayarannya. Google Ads menggunakan sistem Pay Per Click (PPC), dimana Anda hanya akan dikenakan biaya ketika seseorang mengklik iklan Anda. Berbeda dengan Cost per Mille (CPM) yang sering Anda temukan jika Anda memasang iklan di Meta Ads, di mana Anda akan membayar berdasarkan jumlah tayangan iklan Anda.
PPC menawarkan cara yang lebih efisien, karena hanya mengenakan biaya ketika ada audience yang tidak hanya melihat, tapi juga meng-click iklan Anda sehingga menghasilkan audience yang lebih berkualitas dibandingkan dengan sistem CPM. PPC juga memungkinkan Anda agar lebih mudah dalam mengukur konversi dan Return on Ad Spend (ROAS) yang dihasilkan dari iklan Anda.
Namun perlu dicatat, ada beberapa jenis kampanye Google Ads yang tidak menggunakan sistem PPC, seperti campaign Shopping Ads dan Display Ads.
Faktor Penentu Harga Iklan di Google Search Ads
Seperti yang disampaikan sebelumnya, nyaris tidak ada jawaban pasti bagaimana cara Google menentukan biaya per click sebuah iklan. Biaya Google Ads khususnya Google Search Ads dapat ditentukan berdasarkan kondisi industri, customer lifecycle, tren terkini, dan cara Anda dalam mengatur akun iklan.
Kondisi Industri
Industri merupakan faktor paling berpengaruh terhadap harga Iklan di Google Search Ads. Sebagai contoh, industri kesehatan gigi cenderung akan menghasilkan cost per click (CPC) dan cost per lead (CPL) yang lebih tinggi dibandingkan industri food and beverage.
Namun industri kesehatan gigi tidak bisa dikatakan rugi jika beriklan di Google, hal ini disebabkan karena industri kesehatan gigi mampu menghasilkan omset yang jauh lebih besar dalam satu kali transaksi dibandingkan industri food and beverage. Oleh karena itu, CPC yang lebih besar masih dapat dikatakan pantas selagi menghasilkan omset yang tinggi pula.
Mengapa industri tertentu memiliki biaya iklan yang lebih tinggi?
- Persaingan yang ketat, semakin banyak bisnis yang bersaing untuk kata kunci yang sama, semakin tinggi CPC-nya.
- Customer value yang tinggi, beberapa industri seperti jasa hukum dan keuangan dan kesehatan gigi memiliki customer value yang cenderung lebih tinggi, sehingga bisnis bersedia membayar lebih untuk mendapatkan lead yang berkualitas.
- Purchase intention yang tinggi, audience yang mencari layanan profesional seperti pengacara atau akuntan di Google Search biasanya sudah memiliki niat untuk membeli (purchase intention) yang lebih tinggi, sehingga bisnis bersedia membayar lebih untuk menjangkau mereka.
Customer Lifecycle
Frekuensi kebutuhan seseorang untuk membeli kendaraan tentunya akan lebih jarang dibandingkan kebutuhan seseorang untuk membeli pakaian, inilah yang dimaksud dengan customer lifecycle. Beberapa barang yang memiliki harga mahal membutuhkan beberapa click bagi audience hingga akhirnya mereka yakin untuk membeli produk tersebut.
Tren Terkini
Penting bagi seorang advertiser agar terus update dengan tren terkini baik itu secara industri maupun perilaku konsumen dalam berbelanja. Wordstream dalam artikelnya menjelaskan, di puncak pandemi Covid-19, rata-rata CPC industri fashion bernilai sebesar $1.40. Nilai tersebut kemudian turun drastis di satu bulan berikutnya menjadi $0.70 beriringan dengan peningkatan rata-rata conversion rate industri fashion.
Hal ini terjadi karena setelah puncak pandemi Covid-19, masyarakat memiliki pilihan yang sedikit untuk berbelanja fashion secara offline. Kondisi ini menyebabkan tren berbelanja fashion secara online menjadi meningkat hingga akhirnya memengaruhi nilai CPC.
Cara Anda dalam Mengatur Akun Iklan
Studi terbaru yang dilakukan Google menunjukkan bahwa ROAS rata-rata Iklan Google Ads adalah 800%. Hal ini berarti setiap Rp 100.000 yang Anda belanjakan untuk iklan mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 800.000.
Meskipun demikian, ROAS tinggi baru dapat dihasilkan jika Anda mampu mengatur akun iklan Anda dengan baik. Pengaturan akun iklan yang baik mampu meningkatkan quality score iklan Anda di Google Search Ads sehingga berdampak juga terhadap ranking iklan Anda dalam hasil pencarian Google dan CPC yang akan dikenakan pada iklan Anda.
Apa Itu Quality Score dan Perannya Terhadap Biaya Iklan?
Google Search Ads menggunakan sistem lelang untuk menentukan iklan mana yang dapat muncul di hasil pencarian. Kabar baiknya, sistem lelang yang digunakan berbeda dari yang selama ini kita kenal dimana Google tidak hanya menentukan pemenang berdasarkan bid tertinggi saja.
Hal ini membuat kompetisi dalam memasang iklan Google Search Ads menjadi lebih sehat karena advertiser kecil diberikan kesempatan untuk bisa bersaing dengan advertiser yang memiliki budget raksasa. Lantas bagaimana cara Google menentukan pemenang lelang? Simak penjelasan berikut.
Quality Score
Bayangkan Anda sedang mengikuti kompetisi balap lari, tetapi alih-alih bersaing dengan kecepatan, Anda bersaing dengan pengiklan lain untuk menampilkan iklan Anda saat seseorang mencari sesuatu secara online. Persaingan ini disebut lelang, dan Google Ads menggunakan skor khusus yang disebut quality score untuk membantu menentukan siapa yang menang. Quality score dibuat dengan skala 1 sampai 10, semakin tinggi angkanya semakin baik Google menilai kualitas iklan Anda.
Quality score didapatkan dari hasil penjumlahan relevansi keyword, expected click-to-rate (CTR), dan user experience.
- Relevansi keyword, faktor ini menilai seberapa relevan iklan dan landing page Anda dengan keyword yang Anda targetkan. Semakin relevan iklan dan landing page Anda dengan keyword, semakin tinggi skor yang akan Anda dapatkan.
- Expected CTR, faktor ini memperkirakan kemungkinan pengguna meng-click iklan Anda saat melihatnya di hasil pencarian. Google menggunakan data historis dari akun Anda dan faktor lainnya untuk memprediksi CTR.
- User Experience, faktor ini menilai kualitas dan relevansi landing page Anda setelah pengguna mengklik iklan Anda. Google mempertimbangkan faktor-faktor seperti kecepatan loading, relevansi konten, navigasi, dan mobile-friendliness landing page Anda.
Peran Quality Score terhadap Ranking Iklan
Quality score berperan dalam menentukan iklan mana yang tayang dalam hasil pencarian, entah iklan Anda atau kompetitor Anda yang menargetkan keyword yang sama. Hal ini disebabkan karena quality score menjadi salah satu dari beberapa faktor yang menentukan ad rank atau ranking sebuah iklan.
Google menentukan ad rank dengan menggunakan rumus yang mempertimbangkan beberapa faktor penting. Selain quality score, berikut merupakan faktor yang menentukan ad rank:
- Penawaran (Bid): Penawaran yang Anda tetapkan untuk kata kunci tersebut juga memengaruhi peringkat iklan. Semakin tinggi penawaran Anda, semakin tinggi kemungkinan iklan Anda muncul di posisi yang lebih tinggi.
- Estimasi Tarif Klik (Estimated CPC): Google juga mempertimbangkan seberapa banyak Anda bersedia membayar untuk setiap klik. Ini memengaruhi seberapa sering iklan Anda akan ditampilkan di atas iklan pesaing dengan penawaran yang lebih rendah.
- Extention dan Format Iklan: Google juga mempertimbangkan penggunaan extention iklan dan format iklan yang relevan. Extention iklan seperti sitelinks, deskripsi tambahan, atau nomor telepon yang menjadi informasi tambahan dalam iklan ada dapat meningkatkan kualitas dan relevansi iklan.
Setelah mempertimbangkan semua faktor ini, Google kemudian menghitung ad rank untuk setiap iklan yang bersaing untuk kata kunci yang sama. Iklan dengan ad rank tertinggi akan muncul di posisi teratas di halaman hasil pencarian Google.
berapa cost per click sebenarnya yang harus dibayar?
Anda tidak selalu ditagih untuk membayar sesuai dengan maximum cost per click yang sudah anda tetapkan. Actual CPC adalah jumlah yang sebenarnya Anda bayarkan per click, yang dihitung berdasarkan ad rank Anda, tawaran pesaing, dan faktor lainnya.
Misalkan Anda menawar Rp 10.000 untuk kata kunci “sepatu lari”. Ada tiga pesaing Anda yang juga menawar untuk kata kunci yang sama. Ad rank Anda dan pesaing Anda adalah sebagai berikut:
Jika ambang batas atau syarat minimal ad rank untuk tampil di posisi teratas adalah 7, maka iklan Anda dan Pesaing A akan tampil di posisi teratas. Actual CPC yang Anda bayarkan akan tergantung pada tawaran Pesaing A. Jika Pesaing A menawar Rp 9.000, maka Anda akan membayar Rp 9.001 per click.
Konsep ini memungkinkan pengiklan dengan anggaran lebih kecil untuk bersaing secara efektif dengan pengiklan yang memiliki anggaran lebih besar. Hal ini karena quality score tinggi dapat mengimbangi keunggulan yang dimiliki pesaing dengan tawaran yang lebih besar.
Sistem penentuan harga Iklan di Google Search Ads memang kompleks, namun bukan berarti tidak bisa dipahami. Dengan memahami faktor-faktor yang menentukan harga iklan, Anda dapat mengatur strategi dan anggaran iklan Anda dengan lebih baik. Selain berusaha untuk mempelajari lebih dalam, Anda juga bisa memanfaatkan peran digital agency yang menyediakan jasa Google Ads untuk mengoptimasi iklan Anda di platform Google.