Menjalankan campaign di Google Ads dengan benar memang tidak mudah. Hal ini terjadi karena masih banyak kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para marketer.
Ketika beriklan di Google Ads, ada begitu banyak elemen yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kampanye yang benar. Tentu tujuan utama dari pengiklan adalah bisa mendapatkan banyak klik, skor CTR yang bagus, dan menghasilkan konversi yang banyak.
Salah satu kesalahan yang sering terjadi di Google Ads yaitu pada penentuan keyword. Berapapun besarnya anggaran yang sudah dikeluarkan, Namun ketika penentuan keyword terdapat kesalahan maka hasil yang didapatkan akan sia-sia.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas sejumlah kesalahan yang sering terjadi dalam membuat kampanye bisnis di Google Ads.
Keyword Terlalu Broad
Keyword merupakan frasa yang digunakan ketika mencari suatu informasi di internet melalui mesin pencari Google. Anda pun sudah tahu bahwa Google memanfaatkan algoritma yang rutin diperbaharui.
Dalam kasus in, frasa ini disebut buying keyword. Artinya, frasa tersebut punya ‘kata’ potensial untuk melakukan konversi.
Cara kerja mesin pencari sendiri cukup sederhana, yakni berdasarkan kecocokan antara frasa yang dicari dan frasa sumber yang tersedia atau disebut dengan phrase matching. Dengan cara seperti ini, iklan Anda akan ditampilkan berdasarkan frasa kata kunci yang Anda target atau variasi terdekatnya.
Variasi terdekat, termasuk sinonim, kata-kata tunggal dalam frasa, dan urutan kata yang berbeda. Seperti jika kata kunci Anda adalah “sepatu olahraga”, iklan Anda bisa muncul jika seseorang mencari “sepatu olahraga murah”, “beli sepatu olahraga online”, atau “sepatu untuk olahraga”. Namun, iklan Anda tidak akan muncul jika seseorang mencari “sepatu kets”, “olahraga tanpa sepatu”, atau “sepatu”.
Phrase matching membantu Anda menargetkan audiens yang lebih spesifik dan relevan dengan bisnis Anda, sehingga meningkatkan peluang konversi. Disinilah pentingnya kenapa Anda perlu menetapkan keyword utama.
Tidak sedikit dari mereka yang melakukan kesalahan umum di Google Ads karena tidak menentukan keyword utama, bahkan tidak memiliki keyword yang sesuai dengan tujuan pemasaran atau keyword yang digunakan terlalu luas. Untuk itu, satu keyword yang tepat dapat membuat iklan Anda tampil ke target konsumen yang tepat.
Bagaimana kita bisa menentukan keyword utama yang tepat? Anda bisa memanfaatkan tools bernama Keyword Planner Google Ads.
Anda hanya perlu memasukkan keyword utama, lalu Anda akan diberikan berbagai rekomendasi keyword. Dengan begitu, Anda bisa punya gambaran atau pilihan keyword utama apa yang tepat untuk bisnis Anda.
Muncul di Pencarian Tidak Relevan
Kesalahan umum seperti ini cukup sering dilakukan, terutama bagi orang yang baru pertama kali beriklan di Google Ads. Hal ini terjadi karena mereka menumpuk banyak keyword dalam satu ad group yang sama.
Terlalu banyak memilih keyword dalam satu ad group dapat membentuk bias intensi (tujuan visitor) dalam pencarian keyword tersebut.
Misalnya, Anda ingin menggunakan keyword “Jasa Pembuatan Website”, tetapi di dalam ad group, Anda menambahkan keyword lain seperti “Jasa Website”, “Website Toko Online”, dan “Cara Membuat Website Gratis”.
Inilah yang dimaksud dengan keyword beda intensi.
Walaupun sama-sama membahas website, namun ada perbedaan intensi pembaca yang mencari, “Jasa Pembuatan Website” dengan “Website Toko Online”.
Akibatnya, biaya iklan Anda akan terserap habis di keyword yang belum tentu mendatangkan konversi.
Adapun beberapa cara menghindari kesalahan ini adalah:
● Pelajari terlebih dahulu jenis keyword yang ingin Anda targetkan sebelum menambahkan keyword lain.
● Jangan menggunakan terlalu banyak keyword, cukup 10 sampai 15 keyword jika jumlah pencarian keywordnya minimal 1000 pencarian per bulan.
● Lakukan monitoring kampanye yang sudah Anda buat secara berkala. Anda juga bisa mematikan keyword yang memang sudah tidak bisa dioptimasi dan hanya menyerap biaya harian iklan Anda.
Keyword Tidak Tepat Untuk Audience yang Dituju
Kesalahan umum di Google Ads berikutnya adalah ketika Anda sudah menentukan keyword utama, tetapi seringkali keyword tersebut tertuju pada audience yang salah. Mungkin Anda pernah dihubungi oleh konsumen yang menanyakan sesuatu yang tidak sesuai atau bahkan pertanyaan tersebut tidak ada hubungannya dengan produk yang Anda jual.
Seperti dalam kasus ketika Anda mengetik di mesin pencari Google “Rumah Minimalis”. Namun, yang muncul ternyata bukanlah iklan tentang rumah minimalis.
Kenapa kasus seperti itu bisa terjadi? Hal tersebut terjadi dikarenakan Anda lupa menambahkan negative keyword di iklan yang Anda buat.
Apabila Anda tidak memperbaiki iklan Anda tanpa melakukan update negative keyword, maka Anda akan mendapatkan banyak klik iklan yang salah. Tentu saja ini akan menghabiskan biaya periklanan Anda, apalagi jika biaya yang Anda punya untuk iklan terbatas.
Anda harus terus menerus melakukan update negative keyword pada iklan Anda agar iklan Anda dapat ditayangkan di pencarian yang tepat.
Untuk dapat memahami apa itu negative keyword, Anda harus paham jenis keyword yang tepat. Alasannya, karena negative keyword ini punya jenis yang sama dengan keyword biasa.
● Broad Negative Keyword
Misal, Anda mengetikkan kata “Website” sebagai negative keyword iklan, maka seluruh jenis pencarian yang terdapat kata “Website” tidak akan menampilkan iklan Anda.
● Phrase Negative Keyword
Ketika Anda menuliskan keyword “Jasa Website” sebagai negative keyword kampanye iklan Anda, maka semua jenis pencarian yang ada kata “Jasa Website” tidak akan menampilkan iklan Anda.
Contoh:
Negative keyword: Jasa Website
Pencarian:
– Jasa Pembuatan Website: iklan tampil
– Jasa Website Toko Online: iklan tidak tampil
– Jasa Website Company Profile: iklan tidak tampil
Begitu kira-kira pemahaman jenis negative keyword.
Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari kesalahan umum di Google Ads ini, yaitu:
● Menggunakan negative keyword umum lebih dulu di awal.
● Update terus negative keyword dengan menambahkannya di search term.
● Jangan sampai melakukan kesalahan ketika menambahkan negative keyword. Dampaknya, akan terjadi perbedaan pada iklan Anda.
Tidak Ada Tujuan yang Jelas, Tidak Ada Tracking
Sebelum Anda menjalankan iklan yang sudah dibuat, pastikan Anda mengecek terlebih dahulu apakah code conversions sudah terpasang. Caranya, Anda bisa melakukan tes pada kode tersebut menggunakan extension chrome Google Assistant untuk mengetahui apakah sudah terpasang atau belum.
Dalam contoh kasus dimana conversions pada dashboard Google Ads terlihat banyak, tetapi yang benar-benar menghubungi tim customer klien ternyata hanya sedikit, merupakan kasus yang melibatkan hal tersebut.
Kasus tersebut merupakan kesalahan umum di Google Ads yang seringkali terjadi. Oleh karena itu, Anda harus melakukan pengecekan terlebih dahulu, apakah code conversions sudah terpasang dengan tepat sebelum iklan dijalankan.
Setelah code conversions terpasang dengan benar, baru Anda bisa menjalankan campaign iklan Anda. Namun, setelah dijalankan jangan hanya menunggu hasilnya saja, harus tetap dilakukan optimasi lebih lanjut.
Dengan mengoptimasi iklan secara terus menerus, kampanye iklan Anda akan berjalan maksimal. Usahakan cek campaign iklan Anda setiap hari.
Kesimpulan
Kesalahan dalam menentukan keyword di Google Ads merupakan kesalahan yang umum terjadi. Kesalahan penentuan keyword menjadi hal yang paling dasar sebagai pemicu tidak maksimalnya performa iklan Anda di Google Ads.
Sedangkan untuk memenangkan pasar, bisnis Anda harus selalu tampil di halaman utama Google, sehingga Anda bisa mendapatkan calon pelanggan yang sesuai dengan bisnis Anda.
Supaya hal itu bisa terwujud, materi dan targeting iklan Anda harus tepat. Jangan lupakan juga isi dari landing page. Oleh karena itu itu, optimisasi kampanye iklan harus dilakukan secara berkala agar iklan yang ditayangkan bisa membantu meningkatkan omset bisnis Anda.
Jika semuanya dilakukan dengan benar, tentu biaya yang telah Anda keluarkan untuk beriklan di Google Ads bisa berjalan dengan lebih efisien, tanpa perlu banyak uji coba dan usaha.